Advertisement

Pemilu Selesai Terbitlah Penyakit PESD, Ini Penjelasannya

Restu Wahyuning Asih
Kamis, 22 Februari 2024 - 20:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pemilu Selesai Terbitlah Penyakit PESD, Ini Penjelasannya Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—American Psychological Association (APA) pada 2020 merilis mengenai hasil survei di Amerika Serikat (AS) pascapemilu. Dari hasil penelitian tersebut diketahui jika tingkat stres di kalangan masyarakat meningkat dan dikenal dengan nama Post Election Stress Disorder (PESD).

Mengutip dari Context.id, PESD merupakan penyakit yang timbul karena rasa ketidakpastian, kekhawatiran, dan ketakutan seputar periode pascapemilu. Meskipun menganggu, stres ini bukanlahpenyakit mental yang didefinisikan dalam manual diagnostik dan statistik gangguan mental (DSM-5-TR). Namun, lebih pada respons yang lazim terhadap pemilu.

Advertisement

Stres ini tak hanya menyerang para caleg, tetapi juga para simpatisan, tim sukses, hingga masyarakat yang tidak tertarik dengan Pemilu. Warga yang tidak tertarik dengan Pemilu bisa mengidap PESD karena mungkin banyaknya pemberitaan dan perbincangan yang mengarah kepada politik.

Baca Juga

CPMH UGM Ungkap Caleg Gagal Rentan Berpotensi Terkena Gangguan Mental

Waspadalah! Caleg Kalah Pemilu Punya Potensi Alami Gangguan Jiwa

RSUD Sleman Siap Tampung Caleg Depresi karena Gagal di Pemilu 2024

Survei Stres APA 2020 di Amerika Serikat menyebutkan bahwa di atas 68% orang dewasa di Amerika Serikat merasa pemilihan presiden mengakibatkan stres yang signifikan dalam hidup mereka, apa pun afiliasi politiknya. Beberapa orang mungkin menganggap remeh hasil pemilu. Sedangkan yang lain mungkin merasa tertekan mengenai dampak hasil pemilu karena merasa memiliki keterikatan pada suatu keyakinan politik.

Berikut ini sejumlah alasan mengapa stres pascapemilu mungkin lebih umum terjadi di abad ke-21 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Alasan Terjadinya Post Election Stress Disorder atau PESD:

  1. Pemberitaan di media sosial dan media massa yang terus dilakukan selama 24 jam

  2. Paparan sosial di mana individu yang tidak mengambil bagian dalam politik dapat terpengaruh oleh iklim politik yang penuh tekanan ketika teman, keluarga, dan rekan kerja mendiskusikan pemikiran mereka di tempat kerja, rumah, dan sekolah

  3. Kekhawatiran terhadap masa depan bangsa yang saat ini berada di tangan presiden baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lindungi Rumah Ibadah dari Mafia Tanah, AHY: Program Sertifikat Wakaf Penting

News
| Sabtu, 27 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement