Profil Yashinta, Perempuan yang Berpeluang Jadi Senator DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), Yashinta Sekarwangi Mega meraup suara tertinggi kedua dalam hitungan sementara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Per Sabtu (17/2/2024) malam, pukul 19.31 WIB real count KPU di https://pemilu2024.kpu.go.id/pemilu_dpd/hitung-suara, menunjukan perolehan suara sementara Yashinta sebanyak 267.920 atau 19,86%. Sementara di posisi pertama Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang memperoleh 435.176 suara atau 32,26%.
Advertisement
Sementara posisi ketiga ada Ahmad Syauki Soeratno memperoleh 221.059 suara (16,38%), dan posisi keempat ada Hilmy Muhammad memperoleh 187.109 suara (13,87%). Suara ini baru masuk dari 8.493 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 11.932 TPS (71.18%).
Sebagai pendatang baru, perolehan suara Yashinta ini cukup mengejutkan karena mengungguli perolehan suara dari calon petahanan seperti Hilmy Muhamamd. Siapakah Yashinta Sekarwangi Mega? berikut profilnya:
Lahir pada 25 Agustus 1996, R.A. Yashinta Sekarwangi Mega adalah canggah (anak dari buyut) Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dari garis keturunan sang ibu yaitu Raden Ayu Kartika Primartanti. Yashinta tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga yang erat dengan nilai budaya dan pengabdian pada masyarakat. Sementara ayahnya dalah Aria Bima yang merupakan politikus senior.
Dari sisi pendidikan, bersekolah di SMA di Binus Internationl School Simprug. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Hubungan Internasional. Kemudian ia menempuh pendidikan S2 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia (UI).
Selama kuliah, ia aktif di berbagai kegiatan, seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) FISIPOL UGM. Yashinta juga sempat mengikuti Studi Human Security Summer School di Science Po, Prancis pada tahun 2016. Beberapa kali ia juga sempat mengikuti pendidikan di luar negeri seperti program Summer School di Science Po, Prancis dan Leadership Program di Amerika Serikat.
Sebelum nyalon DPD Ri DIY, Yashinta pernah bekerja di Jogja International MUN. Ia juga pernah menjadi asisten dosen di almamaternya UGM. Ia juga memiliki riwayat pekerjaan sebagai staf Kementerian.
Dia tergerak untuk maju ke tingkat nasional sebagai wakil DIY di DPD karena berawal dari kepedulian pada persoalan sosial masyarakat yang harus diperjuangkan. Menurut dia, sebagai generasi muda, banyak hal yang bisa diperjuangkan di level nasional. Harapannya, banyak kepentingan dan aspirasi warga DIY bisa sampai ke pemerintah pusat.
"Saya memutuskan terjun ke politik karena ingin berkontribusi lebih untuk Jogja. Kebetulan saya masih memiliki darah Jogja," kata Yashinta, beberapa waktu lalu.
Salah satu isu yang perlu diperjuangkan, kata dia, adalah soal upah di Jogja. Menurutnya UMR tidak bisa disepelekan karena karena pada dasarnya UMR itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan itu berangkat dari hal primer seperti kebutuhan pokok, akses pendidikan, dan kesehatan. "UMR ini salah satu konsen [perjuangan] saya nanti," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement