Advertisement

Survei ILO: 66,2% Perempuan Pilih Rawat Anak & Orang Tua daripada Karier

Newswire
Rabu, 15 November 2023 - 21:37 WIB
Mediani Dyah Natalia
Survei ILO: 66,2% Perempuan Pilih Rawat Anak & Orang Tua daripada Karier Ilustrasi bekerja - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menggelar survei mengenai pekerja perempuan. Dari survei ini, diketahui pekerja perempuan rela meninggalkan karier demi menunaikan kewajiban sebagai ibu dan anak perempuan.

Penjabat Sementara Direktur ILO untuk Indonesia Diego Rei mengatakan survei ini menjangkau 2.217 responden yang mewakili beragam pekerja dari berbagai sektor, termasuk pekerja rumah tangga, pekerja perawatan, pekerja kreatif dan wirausaha.

Advertisement

Sekitar 67,5% responden adalah perempuan dan 67,4% bekerja di perekonomian informal di 34 provinsi. Sebagian besar responden berusia 27-42 tahun (58,2%), diikuti kelompok usia 18-26 tahun (27,5%), selama 1,5 bulan dari 15 September hingga 3 November 2023.

“Survei ini merupakan bagian dari dukungan ILO kepada Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan dan merumuskan Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional tentang Pekerjaan Perawatan. Temuan-temuan utama dari survei ini akan digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi tindakan yang tepat dalam mempromosikan pekerjaan perawatan di Indonesia dan mengembangkan kebijakan transformatif yang penting untuk memastikan masa depan pekerjaan yang didasarkan pada keadilan sosial dan mendorong kesetaraan gender untuk semua,” ujar Diego seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/11/2023).

Baca Juga: Jika Tak Pandai Membangun Gairah Seks, Wanita Karier Rentan Ditinggal Suami Selingkuh

Dari survei tersebut sebagian besar responden perempuan (67,3%) mengatakan mereka tidak merasa memiliki jam kerja yang lebih panjang dalam melakukan pekerjaan perawatan dibandingkan laki-laki.

Selain itu, 68,3% responden laki-laki menyatakan wajar jika perempuan meninggalkan pekerjaan berbayarnya demi tanggung jawab perawatan sebagai bagian dari kewajibannya sebagai ibu atau anak perempuan.

Menariknya, jumlah persentase responden perempuan yang hampir sama (66,2%) mempunyai gagasan serupa bahwa mereka harus memprioritaskan kewajiban perawatan seperti mengasuh anak dan merawat orang tua dibandingkan karier. Ini sejalan dengan 80,5% responden yang percaya perempuan secara alami cocok untuk melakukan pekerjaan pengasuhan dan perawatan.

Baca Juga: 4 Ide Usaha di Rumah untuk Wanita, Coba yuk!

Lebih lanjut, studi ini menunjukkan bahwa cuti melahirkan dan cuti ayah serta jam kerja fleksibel merupakan program yang paling dikenal dan paling banyak diberikan bagi pekerja formal dan informal. Namun, 28,8% responden mengatakan perusahaan mereka tidak menyediakan program perawatan apapun, sementara 16,3% tidak mengikuti program tersebut karena pemotongan gaji.

Alasan-alasan ini berlaku baik bagi pekerja formal maupun informal di mana 30,1% pekerja formal dan 28,2% pekerja informal mengatakan tempat kerja mereka tidak menyediakan program perawatan; sementara 15,4% pekerja formal dan 16,8% pekerja informal memilih untuk tidak mengikuti program ini karena pemotongan gaji, demikian dalam studi tersebut.

Baca Juga: Ini Daftar 20 Wanita Terkuat di Indonesia, Ada Megawati dan Najwa Shihab

Survei tersebut merupakan bagian dari penyusunan Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional Indonesia mengenai Ekonomi Perawatan yang dipimpin oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang menegaskan pentingnya menyeimbangkan pekerjaan dengan perawatan yang berperan penting bagi masyarakat dan perekonomian untuk berkembang dan menyempitkan kesenjangan signifikan dalam layanan perawatan dan kebijakan guna mengurangi kemiskinan, mendorong kesetaraan gender dan mendukung perawatan bagi anak-anak dan orang lanjut usia.

ILO memperkirakan investasi pada layanan pengasuhan anak secara universal dan layanan pengasuhan jangka panjang di Indonesia dapat menciptakan 10,4 juta lapangan kerja pada 2035.

Investasi dalam paket kebijakan pengasuhan anak universal dan komprehensif dapat meningkatkan tingkat lapangan kerja perempuan dari 49% pada 2019 menjadi 56,8% pada 2035 dan kesenjangan gender dalam upah bulanan dari 20,6% pada 2019 menjadi 10% pada 2035.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah

News
| Selasa, 07 Mei 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement