Advertisement

Tarik Minat Generasi Muda, Kisah Perang Jawa Pangeran Diponegoro Dibingkai dalam Bentuk Opera

Abdul Hamied Razak
Selasa, 14 November 2023 - 10:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Tarik Minat Generasi Muda, Kisah Perang Jawa Pangeran Diponegoro Dibingkai dalam Bentuk Opera Pertunjukkan Opera Perang Jawa 1825-1830 di Ampitheater Purawisata, Minggu (12/11 - 2023) lalu.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Padi) menggelar Opera Perang Jawa Perang Diponegoro pada 1825-1830. Perang ini menyebabkan kekalahan dan kerugian besar bagi pasukan Hindia Belanda.

Ketua Umum Patra Padi, R Rahadi Saptata Abra mengatakan, sejarah dan perjuangan Pangeran Diponegoro terus akan dikenang oleh bangsa Indonesia. Selama ini mereka menggelar milad Pangeran Diponegoro dengan menggelar wayang dengan lakon perang Jawa, namun pada tahun  ini perayaan milad Diponegoro dihadirkan dalam pertunjukan berbeda.

"Kalau dalam bentuk wayang ternyata kemasannya kurang diminati oleh generasi muda. Mungkin [pertunjukannya] dianggap terlalu malam sehingga mengantuk dan tak bisa memahaminya," ujarnya di sela pertunjukkan Opera Perang Jawa 1825-1830 di Ampitheater Purawisata, Minggu (12/11/2023) lalu.

Advertisement

BACA JUGA: Antara Perang Diponegoro dan Konflik Timah di Bangka

Pada peringatan milad Pangeran Diponegoro ke 238, mereka menghadirkan cerita Perang Diponegoro dalam sebuah pertunjukkan Opera dengan kombinasi efek digital. “Ini pertunjukan perdana yang dikemas dengan opera agar lebih menarik bagi generasi muda. Ada 9-10 skrin yang dipertunjukkan mulai dari lahirnya Pangeran Diponegoro hingga penangkapan sang pangeran akibat tipu muslihat Belanda,” katanya.

Dijelaskan Abrar, Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Diponegoro dikenal sebagai salah satu panglima hebat dalam sejarah Indonesia. Beliau tumbuh sebagai bangsawan keraton yang memilih hidup di luar tembok istana. Diponegoro muda bergaul dengan masyarakat biasa, sehingga dapat melihat dan merasakan langsung akan penderitaan rakyat yang tertindas oleh kebijakan penguasa Belanda.

Perjuangan Pangeran diponegoro banyak didukung para santri, bangsawan dan masyarakat biasa di perkotaan, perdesaan, maupun pegunungan. Tokoh ulama juga ikut menyumbangkan harta benda dan pikirannya. Mereka berjuang bersama mengusir penjajah. "Perang Jawa dikenal karena menyebabkan korban dari kedua belah pihak yang sangat besar dan akhirnya Belanda mengalami kebangkrutan," ujarnya.

BACA JUGA: Mengenal Jejak Diponegoro 'Sang Mesias' Penentang Belanda di Tanah Jawa

Perang Jawa berakhir setelah terjadinya penangkapan dan pengasingan BPH Diponegoro yang terjadi karena tipu daya Belanda. Meski ditangkap, namun perjuangan bangsa Indonesia tetap menggelor untuk mencapai kemerdekaan.

Dalam Opera Jawa Diponegoro yang disutradarai oleh Anter Asmorotedjo tersebut dibagi dalam sembilan reronce adegan dengan durasi satu jam. Dengan flashback diawali dari kisah balik awal Perang Jawa dengan latar lukisan Raden Saleh Penangkapan Pangeran Diponegoro. "Jadi kami fokus pada kisah pada Perang Jawa, awal kelahiran, penyebabnya hingga kisah penangkapan Pangeran Diponegoro," kata Anter.

Menurut Anter, dalam adegan juga ditampilkan saat bayi RM Mustahar, nama kecil Diponegoro, ditimang oleh kakeknya Sri Sultan HB I. Sebagai raja yang linuwih, saat itu Sultan HB I sudah meramalkan jika di masa depan RM Mustahar akan membawa kerusakan besar terhadap Belanda. Bahkan kerusakan yang ditimbulkan akan lebih besar dari yang pernah HB I lakukan.

Adegan berikutnya, RM Mustahar yang berada di bawah perawatan permaisuri HB I GKR Ageng tumbuh jadi anak yang menjunjung tinggi agama dan tata krama. Sehingga saat dewasa, yang telah berganti nama jadi RM Ontowiryo jadi pemuda yang cerdas, tegas dan berwibawa. Punya hubungan akrab dengan adik tirinya GRM Ibnu Jarot, yang kelak jadi Sri Sultan HB IV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Bilang Begini

News
| Sabtu, 27 April 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement