Tubuh Bisa Kekurangan Protein, Kenali Tandanya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tubuh bisa kekurangan protein karena sindrom malabsorpsi. Sindrom ini adalah kondisi ketika seseorang yang tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik.
Malabsorpsi terjadi ketika tubuh kekurangan enzim pencernaan seperti pepsin dan kekurangan asam klorida (HCL) di lambung, yang diperlukan untuk pencernaan protein. Usia atau pola makan buruk yang banyak mengonsumsi makanan olahan adalah penyebab umum.
Advertisement
Ahli gizi terdaftar dan instruktur koki di Institute of Culinary Education Susan Greeley, seperti disiarkan laman Well and Good, belum lama ini membeberkan tanda-tanda tubuh kekurangan protein.
Waktu Lama Penyembuhan Luka
Jika memiliki luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh, hal itu mungkin disebabkan oleh kekurangan protein yang menyebabkan pembentukan kolagen terganggu, dan luka juga bisa bertambah parah.
Sering Infeksi
Asupan protein yang rendah juga dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Mekanismenya berkaitan dengan peran asam amino dalam membentuk antibodi, alias protein, dan mengatur respons imun, kata Greeley.
Kehilangan Massa Otot dan Kekuatan Tulang
"Ini biasanya berkaitan dengan usia, tapi, bisa terjadi pada semua usia karena kekurangan gizi, gangguan makan, penyakit, dan sebagainya," kata Greeley.
Oleh karena itu, menjaga asupan protein seiring bertambahnya usia sangatlah penting. Beberapa cara mudah untuk tetap menjaga asupan protein adalah makan makanan berprotein tinggi seperti selai kacang berprotein tinggi , smoothie dengan beberapa bubuk protein atau membuat salad pasta berprotein tinggi dalam jumlah besar untuk dinikmati sepanjang minggu.
Rambut rontok
Asupan protein yang rendah juga dapat berdampak pada kerontokan rambut. Hal itu mungkin terkait dengan status zat besi, yang merupakan defisiensi mikronutrien umum akibat kurangnya makanan berprotein dalam makanan terutama daging dan kacang.
BACA JUGA: Jembatan Kaca yang Pecah di Banyumas Ternyata Pernah Dikritik Warganet soal Keamanan
Kuku Rapuh dan Kulit Kering
Mirip dengan rambut, kuku dan kulit juga dapat terkena dampak buruk dari rendahnya kadar protein, tidak jarang juga terjadi pada lansia dan kekurangan protein parah.
Rasa Lapar Meningkat, Lelah dan Lemah
Greeley mengatakan saat tidak mengonsumsi cukup protein, wajar jika kita merasa mengidam karena tubuh memicu nafsu makan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkannya.
Perubahan Suasana Hati
Kesehatan mental juga bisa mengalami perubahan jika kadar protein tidak mencukupi. Ketika kekurangan protein, pasokan asam amino menjadi terbatas atau berkurang serta berdampak negatif pada fungsi otak kita dengan membatasi kemampuan tubuh untuk mensintesis neurotransmiter, kata Greeley.
Pertumbuhan Buruk pada Anak-Anak
Asupan protein sangat penting untuk perkembangan yang baik. Fungsi struktura, seperti membangun otot, membentuk kolagen, tulang, gigi, dan sebagainya dan semua fungsi protein lainnya sangat terganggu jika terjadi kekurangan protein pada anak-anak.
Sulit Tidur
Kadar protein yang rendah terkait dengan asam amino triptofan, penelitian menunjukkan bahwa peningkatan asupan triptofan meningkatkan kualitas tidur pada orang dewasa dengan gangguan tidur, kata Greeley.
Konsumsi sumber protein dari beberapa jenis makanan dapat meningkatkan kadar protein dalam tubuh seperti yoghurt Yunani, tempe, ikan salmon, dan daging kalkun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement