Advertisement

Promo November

Bangun Kedaulatan Pangan, Pakar: Kuncinya Konsumsi Pangan Lokal

Newswire
Kamis, 19 Oktober 2023 - 08:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Bangun Kedaulatan Pangan, Pakar: Kuncinya Konsumsi Pangan Lokal Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo (kanan) meninjau lahan penanaman cabai off season di Kapanewon Sanden pada Kamis (14/4/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pangan lokal merupakan jawaban bagi Indonesia dalam membangun kedaulatan pangan. Tinggal kemauan dan tekad bulat pemerintah dan masyarakat untuk menjalankannya.

“Jadi, kita tidak lagi bicara potensi (pangan lokal dalam kedaulatan dan ketahanan pangan). Itu (pangan lokal) justru jawaban bagaimana kita bisa berdaulat pangan,” ujar Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dwi Andreas Santosa, dikutip dari Antara, Kamis (19/10/2023).

Advertisement

Meskipun begitu, kata dia melanjutkan, masyarakat di Tanah Air belum sepenuhnya mengonsumsi pangan lokal sebagai pangan pokok. Menurut dia, masyarakat cenderung mengonsumsi pangan lokal sebagai camilan.

Andreas mengatakan masyarakat Indonesia justru menggunakan gandum yang diperoleh dari impor sebagai pangan pokok.

“Penggunaan pangan lokal sebatas camilan, umbi-umbian singkong, ataupun yang lain dijadikan camilan, bukan pangan pokok. Di Papua, dulu sagu sebagai pangan pokok, sekarang sudah enggak ada,” kata pengamat pertanian itu.

BACA JUGA: Kota Jogja Masih Paling Sumuk, Suhu Udara Bisa Mencapai 34 Derajat Celcius

Oleh karena itu, menurut Andreas, ke depannya perlu ada political will atau kemauan politik dari pembuat kebijakan dalam mendorong penggunaan pangan lokal sebagai pangan pokok.

Contohnya, pemerintah dapat membuat kebijakan optimalisasi anggaran seperti di Kementerian Pertanian untuk pengembangan produk pangan lokal.

Dia menekankan sudah saatnya pengembangan pangan lokal tidak hanya sebatas wacana ataupun kampanye dan tindakan seremonial seperti menanam padi dan sorgum.

Sementara itu, peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi berpendapat untuk membangun kedaulatan dan ketahanan pangan di Indonesia, pemerintah perlu mendorong produktivitas pengolahan pangan lokal dengan mengedepankan pemakaian bibit unggul dan teknologi pertanian.

Dia mencontohkan melalui pemanfaatan teknologi pertanian, pangan lokal Indonesia, yakni singkong dapat diolah menjadi pangan bergizi tinggi seperti tepung modified cassava flour (mocaf).

BACA JUGA: SHW Center: Pilih Pemimpin Yang Mendukung Sektor UMKM

Sejalan dengan itu, Azizah pun merekomendasikan agar Pemerintah Indonesia membuka diri terhadap investasi dan membuat regulasi yang memfasilitasi investasi di bidang pertanian itu demi mempercepat adopsi teknologi pertanian di Indonesia.

“Harapannya, adopsi teknologi sebagai salah satu cara meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia," kata Azizah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

News
| Jum'at, 22 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement