Advertisement

Promo November

Seperti LDR, Di Jepang Ada Tren Pasangan Menikah Tidak Tinggal Serumah

Lajeng Padmaratri
Minggu, 01 Oktober 2023 - 21:17 WIB
Lajeng Padmaratri
Seperti LDR, Di Jepang Ada Tren Pasangan Menikah Tidak Tinggal Serumah Pernikahan - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, TOKYO—’Pernikahan terpisah’ menjadi populer di Jepang beberapa waktu terakhir. Di negara itu, pasangan yang sudah menikah rela tinggal pisah rumah demi bisa menjalani pekerjaan masing-masing.

Fenomena yang juga disebut sebagai ‘pernikahan akhir pekan’ ini memungkinkan pasangan untuk hidup terpisah demi menjalani kehidupan masing-masing dengan baik. Di satu sisi, mereka menikmati cinta dan dukungan satu sama lain. Namun, di sisi lain mereka juga bisa mempertahankan gaya hidup individu tanpa mengkhawatirkan pasangannya.

Advertisement

BACA JUGA: Tidak Habis Pikir, Perempuan Ini Mengaku Selingkuh dengan Chatbot AI

Salah satu yang menjalani gaya hidup ini adalah pasangan bernama Hiromi dan Hidekazu Takeda. Mereka telah menikah selama bertahun-tahun dan bahkan memiliki anak bersama, tetapi mereka tinggal terpisah rumah dengan jarak satu jam dan tidak pernah serumah.

Sekilas, gaya hidup ini seperti fenomena Long-Distance Relationship (LDR) yang dijalani sebagian pasangan di Indonesia. Namun, dalam kasus di Jepang, 'pernikahan terpisah' dijalani oleh mereka yang hidup beda rumah dengan jarak yang terbilang dekat.

BBC baru-baru ini memuat berita tentang pasangan Jepang yang terlibat dalam pernikahan terpisah. Hiromi Takeda menggambarkan dirinya sebagai wanita kuat dan mandiri yang bekerja sebagai pelatih kebugaran dan manajer gym. Suaminya, Hidekazu, adalah seorang konsultan bisnis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan komputer, menjawab email dan menulis laporan.

Mereka mengakui bahwa mempunyai gaya hidup yang sangat berbeda, namun mereka saling mencintai dan menghormati satu sama lain, sehingga tidak ingin ikut campur dalam kehidupan satu sama lain. Solusinya yaitu tinggal di rumah terpisah, dengan jarak sekitar satu jam.

“Saya jarang menginap di rumah istri saya,” kata Hidekazu kepada BBC. “Karier saya membawa banyak bobot dan kepentingan dalam hidup saya. Selama pernikahan saya sebelumnya, saya sangat sibuk dengan pekerjaan saya sehingga kadang-kadang saya tidak pulang ke rumah selama berhari-hari. Saya pikir ini membuat mantan istri saya sangat tidak bahagia. Pelajaran terbesar yang saya pelajari dari pernikahan saya sebelumnya adalah perempuan harus mandiri secara finansial,” urainya.

Pada dasarnya, pernikahan terpisah memungkinkan pasangan untuk merasakan manfaat gabungan dari menikah dan melajang, namun penting agar hubungan tersebut didasarkan pada cinta dan rasa saling menghormati.

Senada, Hiromi pun merasa lebih bebas ketika tinggal sendiri tanpa suami. “Jika suami saya ada di rumah, saya mungkin tidak bebas melakukan beberapa hal, yang membuat saya stres. Dengan cara ini, saya terbebas dari stres semacam itu,” kata Hiromi Takeda.

Hiromi dan Hidekazu memiliki seorang anak, yang tinggal bersama ibunya. Mereka hanya bertemu dua atau tiga kali seminggu, terutama saat Hiromi membutuhkan bantuan dalam mengurus anak.

BACA JUGA: Perusahaan Ini Ciptakan Alat Ciuman Jarak Jauh, Cocok Bagi Pasangan LDR!

Gaya hidup ini berhasil bagi keduanya, meski diakui beberapa tetangganya justru mengira mereka sudah berpisah atau bercerai. Mereka berdua percaya bahwa “hidup bersama tidak penting dalam pernikahan”.

“Hidup bersama bukanlah suatu keharusan,” kata Hiromi Takeda. “Saya dan suami sama-sama puas dengan kehidupan kami saat ini. Kami memilih menikah seperti ini agar kami merasa aman karena memiliki seseorang yang mendukung kami secara emosional, namun tetap dapat menjaga gaya hidup pribadi. Kita semua berhak memilih gaya hidup kita sendiri.”

Keputusan pasangan ini mencoba model pernikahan perpisahan terinspirasi dari pengalaman masa lalu. Dalam kasus Hidekazu, itu adalah kegagalan pernikahannya dengan istri pertamanya, dan bagi Hiromi, hal itu menyaksikan ketegangan antara orangtuanya saat tumbuh dewasa, yang membuatnya bertanya-tanya apakah pasangan yang tidak bahagia hidup bersama harus terus melakukannya hanya karena itu adalah hal yang tidak menyenangkan.

BBC melaporkan bahwa pernikahan terpisah menjadi semakin populer di Jepang karena mewakili pendekatan fleksibel terhadap hubungan yang memungkinkan orang merasakan cinta dan dukungan dari pasangan hidup tanpa harus berkompromi dengan karier, hobi, dan kebiasaan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Oddity Central

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jaksa Jovi Andrea Bachtiar Divonis Bersalah

News
| Rabu, 27 November 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement