Perusahaan Ini Ciptakan Alat Ciuman Jarak Jauh, Cocok Bagi Pasangan LDR!
Advertisement
Harianjogja.com, BEIJING—Baru-baru ini ternyata sebuah start-up China membuat alat ciuman jarak jauh bagi pasangan yang menjalani LDR (Long Distance Relationship). Perangkat itu sempat viral di media sosial.
Alat bernama MUA itu telah menggemparkan dunia teknologi. Alat ini disebut terinspirasi oleh isolasi dan kurangnya keintiman fisik yang dialami banyak orang selama lockdown di China.
Advertisement
Melansir Independent, alat ini dikembangkan oleh Siweifushe yang berbasis di Beijing. MUA menggunakan sensor gerak yang tersembunyi di bibir silikon untuk mengumpulkan "data ciuman" dari pengguna. Data itu kemudian dikirim ke perangkat penerima, memungkinkan orang tersebut merasakan sensasi dicium secara real time.
Dinamai berdasarkan suara yang biasa dibuat orang saat meniup ciuman, MUA lebih dari sekadar perangkat transmisi sederhana. Itu juga menangkap dan memutar ulang suara dan sedikit menghangatkan selama berciuman, sehingga menjadikan pengalaman itu lebih otentik.
Karena pihak berwenang melarang penghuni meninggalkan apartemen mereka selama berbulan-bulan saat masa lockdown, pendiri Siweifushe, Zhao Jianbo mendapati dirinya tidak dapat bertemu pacarnya secara langsung yang akhirnya memicu inspirasi bagi MUA.
“Saat itu saya sedang menjalin hubungan, tetapi saya tidak bisa bertemu pacar saya karena lockdown,” kata penemu Zhao Jianbo kepada Independent.
Zhao saat itu adalah seorang siswa di Akademi Film Beijing dan memfokuskan proyek pascasarjananya pada kurangnya keintiman fisik dalam panggilan video. Penelitiannya membawanya untuk mendirikan Siweifushe, dengan MUA sebagai produk pertamanya.
Dengan harga sekitar 260 yuan atau setara Rp566 ribu, perangkat ini langsung menjadi sensasi. Alat itu terjual lebih dari 3.000 unit dan menerima sekitar 20.000 pesanan hanya dua minggu setelah diluncurkan pada Januari lalu.
MUA menyerupai dudukan bergerak dengan bibir mengerucut realistis yang menonjol dari depan. Seorang pengguna harus mengunduh aplikasi ke ponsel cerdas mereka dan memasangkan mesin ciuman yang harus dicolokkan ke port pengisian daya ponsel. Pengguna harus mengaktifkan perangkat menggunakan aplikasi dan, ketika mereka mencium alat itu, alat itu akan membalasnya.
Seperti halnya teknologi baru, muncul kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan, terutama terkait konten erotis online yang diatur secara ketat di China. Zhao mengatakan perusahaannya mematuhi peraturan, tapi ia mengakui bahwa hanya sedikit yang bisa ia lakukan untuk mengatur bagaimana orang menggunakan alat itu.
Meskipun MUA bukan perangkat pertama dari jenisnya, alat itu mewakili semakin banyaknya inovasi yang mencoba menjembatani kesenjangan fisik dalam hubungan manusia.
“Mesin transmisi ciuman” Jepang yang ditemukan oleh para peneliti di Tokyo's University of Electro-Communications pada tahun 2011, merupakan upaya awal keintiman jarak jauh. Institut Imagineering Malaysia mengikutinya dengan alat bernama “Kissinger” pada tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Independent
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
Advertisement
Advertisement