Advertisement
Sering Disamakan, Ini Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah!
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kita seringkali menyamakan istilah kurang darah dengan darah rendah. Padahal jika melihat dari istilah medisnya saja sudah berbeda. Kurang darah ialah Anemia sementara darah rendah sama dengan hipotensi.
Badan lemas, pusing atau sakit kepala, dan mudah lelah dan merasa lemah kerap kali menjadi penyebab yang sering disamakan. Padahal terdapat gejala lain yang perlu diperhatikan, lebih lengkapnya perhatikan rangkuman berikut ini:
Advertisement
Pengertian
Anemia, kondisi yang terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin (Hb) yakni protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.
Terdapat perbedaan kadar normal Hb antara lain pada anak 9-14 gram/dL, remaja 10-15 gram/dL, pria dewasa 13-17 gram/dL, dan wanita dewasa: 12-15 gram/dL. Kadar Hb hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan darah lengkap di laboratorium medis.
Sedangkan hipotensi ialah kondisi ketika tekanan darah di dalam arteri berada di bawah batas normal yakni 90/60 mmHg. Hal ini dapat diketahui melalui hasil pengukuran tekanan darah dengan bantuan alat tensimeter atau sphygmomanometer.
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Calon Haji DIY
Perbedaan
Selain ketiga gejala yang sudah disebutkan sebelumnya terdapat gejala spesifik yang perlu diperhatikan pada masing-masing kondisi yang berbeda, meski demikian ciri berikut ini biasanya tidak berlangsung lama dan masih termasuk gejala ringan.
Gejala kurang darah atau anemia
- Kulit, gusi, atau kuku pucat bahkan rapuh
- Pusing, terutama saat aktif atau saat bangkit dari tidur ke posisi duduk atau berdiri.
- Sesak napas
- Lidah sakit
- Keinginan untuk makan es batu
- Nafsu makan berkurang terutama pada anak-anak
- Sering merasa kedinginan, tangan dan kaki dingin
- Jantung berdetak sangat cepat atau tidak teratur
- Nyeri pada bagian dada
- Pingsan
Gejala darah rendah atau hipotensi
- Penglihatan kabur atau terdistorsi.
- Mual.
- Napas cepat serta pendek.
- Penurunan kesadaran (pingsan)
- Kesulitan berkonsentrasi atau kebingungan
- Dalam kondisi lebih parah kulit tampak pucat bahkan dingin serta lembap.
Cara penanganan
Sebelum menangani anemia perlu mengetahui penyebab yang mendasarinya, apakah karena kekurangan darah akibat menstruasi atau pendarahan gastrointestinal, kekurangan nutrisi, atau memang kondisi turunan seperti Thalasemia atau penyakit sel sabit.
Misal jika mengalami pendarahan gastrointestinal yang menyebabkan maag, maka penanganan akan difokuskan pada penyembuhan maag dibandingkan mengembalikan kadar Hb. Penyebab lain seperti kekurangan nutrisi atau menstruasi, maka perbanyak konsumsi makanan atau suplemen yang meningkatkan kadar zat besi, asam folat, atau vitamin B12.
Sementara itu kondisi darah rendah jarang memerlukan pengobatan, namun agar kondisi tidak lebih parah perbanyaklah minum air atau mengonsumsi makanan tinggi protein seperti daging, ayam, ikan, atau makanan laut serta menambah natrium atau garam pada makanan.
Cara lain yakni dengan mengenakan stoking khusus kompresi yang dapat meningkatkan aliran darah dari kaki ke jantung dengan tekanan lembut dan mencegah darah terkumpul pada pembuluh darah vena. Jika kondisi tidak kunjung membaik segeralah temui dokter atau kunjungi klinik terdekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Presiden Prabowo Sebut Muhammadoyah Jadi Conoth Kehidupan Inklusif dan Toleran
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 96 Perusahaan Promosikan Potensi Industri Perfilman di JAFF Market 2024
- Ratusan Unit Rusunawa di DIY Belum Terisi, Ini Daftarnya
- 19.000 Undangan Tak Sampai ke Tangan Pemilih, Bawaslu Minta KPU Bantul Lakukan Evaluasi
- Cara Hidup Hemat dengan UMR Jogja
- Pemkot Pastikan Refocusing Anggaran MBG Tak Ganggu Program Penting Lainnya di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement