Advertisement

Sering Disamakan, Ini Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah!

Tri Indah Lestari (ST22)
Senin, 29 Mei 2023 - 20:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Sering Disamakan, Ini Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah! Ilustrasi. - Everypixel

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kita seringkali menyamakan istilah kurang darah dengan darah rendah. Padahal jika melihat dari istilah medisnya saja sudah berbeda. Kurang darah ialah Anemia sementara darah rendah sama dengan hipotensi.

Badan lemas, pusing atau sakit kepala, dan mudah lelah dan merasa lemah kerap kali menjadi penyebab yang sering disamakan. Padahal terdapat gejala lain yang perlu diperhatikan, lebih lengkapnya perhatikan rangkuman berikut ini:

Advertisement

Pengertian

Anemia, kondisi yang terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin (Hb) yakni protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.

Terdapat perbedaan kadar normal Hb antara lain pada anak 9-14 gram/dL, remaja 10-15 gram/dL, pria dewasa 13-17 gram/dL, dan wanita dewasa: 12-15 gram/dL. Kadar Hb hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan darah lengkap di laboratorium medis.

Sedangkan hipotensi ialah kondisi ketika tekanan darah di dalam arteri berada di bawah batas normal yakni 90/60 mmHg. Hal ini dapat diketahui melalui hasil pengukuran tekanan darah dengan bantuan alat tensimeter atau sphygmomanometer.

Baca juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Calon Haji DIY

Perbedaan 

Selain ketiga gejala yang sudah disebutkan sebelumnya terdapat gejala spesifik yang perlu diperhatikan pada masing-masing kondisi yang berbeda, meski demikian ciri berikut ini biasanya tidak berlangsung lama dan masih termasuk gejala ringan.

Gejala kurang darah atau anemia
- Kulit, gusi, atau kuku pucat bahkan rapuh
- Pusing, terutama saat aktif atau saat bangkit dari tidur ke posisi duduk atau berdiri.
- Sesak napas
- Lidah sakit
- Keinginan untuk makan es batu
- Nafsu makan berkurang terutama pada anak-anak
- Sering merasa kedinginan, tangan dan kaki dingin
- Jantung berdetak sangat cepat atau tidak teratur
- Nyeri pada bagian dada
- Pingsan

Gejala darah rendah atau hipotensi
- Penglihatan kabur atau terdistorsi.
- Mual.
- Napas cepat serta pendek.
- Penurunan kesadaran (pingsan)
- Kesulitan berkonsentrasi atau kebingungan
- Dalam kondisi lebih parah kulit tampak pucat bahkan dingin serta lembap.

Cara penanganan

Sebelum menangani anemia perlu mengetahui penyebab yang mendasarinya, apakah karena kekurangan darah akibat menstruasi atau pendarahan gastrointestinal, kekurangan nutrisi, atau memang kondisi turunan seperti Thalasemia atau penyakit sel sabit.

Misal jika mengalami pendarahan gastrointestinal yang menyebabkan maag, maka penanganan akan difokuskan pada penyembuhan maag dibandingkan mengembalikan kadar Hb. Penyebab lain seperti kekurangan nutrisi atau menstruasi, maka perbanyak konsumsi makanan atau suplemen yang meningkatkan kadar zat besi, asam folat, atau vitamin B12.

Sementara itu kondisi darah rendah jarang memerlukan pengobatan, namun agar kondisi tidak lebih parah perbanyaklah minum air atau mengonsumsi makanan tinggi protein seperti daging, ayam, ikan, atau makanan laut serta menambah natrium atau garam pada makanan.

Cara lain yakni dengan mengenakan stoking khusus kompresi yang dapat meningkatkan aliran darah dari kaki ke jantung dengan tekanan lembut dan mencegah darah terkumpul pada pembuluh darah vena. Jika kondisi tidak kunjung membaik segeralah temui dokter atau kunjungi klinik terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo Sebut Muhammadoyah Jadi Conoth Kehidupan Inklusif dan Toleran

News
| Rabu, 04 Desember 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement