Kenali Bahaya Virus Rabies dan Pertolongan Pertama jika Digigit Anjing
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Belum lama ini terjadi kasus seorang balita asal Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia setelah digigit anjing yang positif rabies. Balita malang ini menghembuskan nafas terakhirnya meski telah mendapat perawatan medis serta suntikan vaksin anti rabies (VAR) sebanyak dua kali.
Virus rabies menyebabkan infeksi virus RABV yang dapat menyerang sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) lalu menyebabkan gejala seperti kejang, halusinasi, dan kelumpuhan. Selain gigitan anjing, cara paling umum untuk tertular rabies adalah melalui gigitan kelelawar.
Advertisement
Virus ini ditularkan melalui kontak langsung misalnya antara kulit yang rusak atau selaput lendir di mata, hidung, atau mulut dengan air liur, otak atau jaringan sistem saraf dari hewan yang terinfeksi.
Mengutip dari Cleveland Clinic sekitar 59.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena rabies. Angka kematian akibat rabies di Amerika Serikat cukup rendah berkat banyak orang yang divaksinasi segera setelah terpapar.
Baca juga: Eks Pelatih PSIM dan PSS Sleman Seto Nurdiyantoro Maju Jadi Caleg DPR RI
Gejala dan fase penyebaran virus
Gejala pertama rabies hampir serupa dengan flu, seperti merasa lemas atau rasa tidak nyaman, demam, atau sakit kepala. Tak jarang diikuti rasa seperti ditusuk atau gatal di tempat gigitan. Namun gejala paling signifikan ialah hidrofobia (takut air) dan aerofobia (takut angin atau udara segar).
Ada beberapa fase perkembangan virus yang dilalui kebanyakan orang:
1. Inkubasi
Virus rabies dapat bertahan dalam waktu berhari-hari hingga minggu di tubuh sebelum masuk ke sistem saraf. Perkembangan virus dapat dicegah jika Anda mendapat penanganan segera seperti mendapat suntikan vaksin anti rabies atau Human rabies immune globulin (HRIG).
2. Fase prodromal
Fase ini bermula ketika virus rabies telah memasuki sistem saraf Anda menandakan jika RABV telah berhasil melalui sel saraf Anda ke otak dan sumsum tulang belakang, yang menyebabkan kerusakan saraf.
3. Fase neurologis akut
Virus rabies mulai merusak otak dan sumsum tulang belakang Anda. Sekitar dua pertiga orang menderita rabies ganas, akan diikuti gejala seperti agresi, kejang, dan delirium.
4.Koma
Tak jarang orang mengalami koma pada tahap akhir infeksi rabies yang akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Apa yang harus dilakukan jika digigit hewan yang rabies?
Jika telah digigit atau dicakar binatang terutama anjing, kucing, kelelawar begitu pula pada hewan sigung, rakun, dan rubah maka segera lakukan langkah-langkah berikut:
- Segera cuci luka dengan sabun dan air selama 10-15 menit. Gunakan larutan povidone-iodine 10% jika tersedia.
- Jika terjadi pendarahan di area yang tergigit, gunakan kain bersih atau kain kasa lalu tekan area tersebut hingga pendarahan berhenti.
- Segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat dan beritahu mereka apa yang terjadi serta informasi terkait hewan yang menggigit Anda seperti jenis hewan, apakah hewan liar atau peliharaan serta tingkah laku dari hewan tersebut.
Nah, itulah cara pertolongan pertama saat Anda digigit anjing dan hewan pembawa virus rabies lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
Advertisement
Advertisement