Advertisement

Awas! Bahaya Menunda Tidur atau Menunda Bangun Tidur

Sirojul Khafid
Selasa, 18 April 2023 - 08:47 WIB
Sunartono
Awas! Bahaya Menunda Tidur atau Menunda Bangun Tidur Ilustrasi tidur saat puasa. - Freepik\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Menunda waktu tidur, meski hanya 34 menit dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi. Temuan ini berdasarkan studi di jurnal Hypertension.

Dilansir dari Health pada 7 April, studi ini melibatkan sebanyak 12.287 orang laki-laki dewasa yang kelebihan berat badan dan berada pada usia pertengahan. Mereka berasal dari 20 negara berbeda. Di antaranya ada yang terkena hipertensi.

Advertisement

Para peneliti menemukan, perubahan waktu tidur sekitar 30 menit meningkatkan risiko seseorang sekitar sepertiga terkena hipertensi. Sementara variasi yang lebih besar seperti 90 menit menunjukkan peningkatan risiko hipertensi sebesar 92 persen.

BACA JUGA : Ini Manfaat Tidur Tanpa Bantal

Para sampel yang tidur lebih lambat sekitar 34 menit secara tidak teratur dikaitkan dengan peningkatan hipertensi sebesar 32 persen. Sementara itu, apabila waktu tidurnya mundur selama 43 menit atau terkadang bangun lebih lambat sekitar 43 menit dari biasanya maka ini dikaitkan dengan peningkatan hipertensi sebesar 8,9 persen.

Peneliti juga mempelajari durasi waktu tidur dan risiko hipertensi. Orang yang tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit yakni tidur kurang dari tujuh atau lebih dari sembilan jam secara konsisten berpotensi terkena hipertensi sebesar 20 sampai 30 persen.

Selain itu, orang dengan jumlah jam tidur yang berbeda setiap malam, sebanyak dua jam atau lebih berpeluang 85 persen lebih tinggi untuk mengalami hipertensi.

Pakar kardiologi dari University Hospitals Harrington Heart and Vascular Institute, Saderr Al-Kindi, mengatakan latar belakang peserta penelitian yang sebagian besar laki-laki, setengah baya, dan kelebihan berat badan, maka ada kemungkinan temuan ini tak bisa diterapkan pada populasi global yang lebih luas.

Orang yang berusia lebih muda, perempuan, atau orang yang tidak kelebihan berat badan mungkin tidak berpeluang terkena hipertensi dari kebiasaan tidur yang tidak teratur. Tetapi mengingat betapa umum orang mengubah waktu tidur dan durasi tidur mereka, baik untuk bekerja maupun alasan lainnya, hasil penelitian ini dapat memiliki implikasi besar.

Tekanan darah tinggi ditunjukkan dengan angka hasil pengukuran tekanan darah di atas 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Para peneliti menemukan tidur yang tidak teratur dapat dianggap sebagai penanda risiko untuk kesehatan jantung yang buruk.

BACA JUGA : Hati-Hati Menunda Waktu Tidur, Ini Resiko Kesehatan

Salah satu yang menyebabkan orang susah tidur teratur berupa sulitnya terlelap. Sebabnya bisa banyak. Salah satu cara agar lebih mudah tidur di malam hari, dengan mengatur pernapasan berketukan 4-7-8. Metode ini merupakan saran psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Inez Kristanti.

"Ambil napas empat ketukan, menahan napas tujuh ketukan, kemudian dihembuskan irit-irit sampai delapan ketukan," katanya.

Selain mengatur pernapasan, Anda juga bisa melakukan peregangan otot agar menjadi lebih rileks dan memudahkan untuk tidur. Inez juga mengatakan perlunya memisahkan area bekerja atau belajar dan tidur. Cara ini membantu mengondisikan tubuh sesuai seperti seharusnya.

"Kalau misalnya lagi WFH, biasakan memisahkan area untuk bekerja dan tidur. Terkadang di kasur sambil laptop-an, itu tidak disarankan karena tubuh jadi tidak terkondisikan, tidak belajar bahwa kalau sudah di kasur untuk istirahat," kata Inez.

Penyebab orang susah tidur, salah satunya berupa kecemasan. Orang-orang yang mengalami gejala kecemasan ini, bukan hanya tidur, tetapi juga khawatir berlebihan yang kerap terjadi. Umumnya orang-orang khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi, meski pada kenyataannya tidak.

BACA JUGA : Begini Makna Sebenarnya 'Tidur Itu Ibadah' saat Puasa

"Sesuatu yang tidak pasti wajar membuat kita merasa khawatir terkadang khawatir berlebihan, banyak terkait di luar kendali kita misalnya jumlah kasus Covid-19 beberapa waktu lalu. Tetapi yang berada di bawah kendali kita itu menjaga kesehatan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement