Advertisement

Promo November

Kenali Masalah Kesehatan dari 6 Warna Ingus saat Flu

Tri Indah Lestari (ST22)
Sabtu, 25 Maret 2023 - 02:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kenali Masalah Kesehatan dari 6 Warna Ingus saat Flu Ilustrasi seseorang flu - Freepik\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gelap atau terang, keras maupun lembut, warna dan konsistensi lendir hidung atau ingus bisa mengindikasikan masalah kesehatan seseorang.

Melansir dari Dailymail para dokter mengatakan hal ini patut untuk diwaspadai, terutama saat musim alergi tiba dan membuat jutaan orang rentan terhadap flu.

Advertisement

Cairan hidung yang bening dan encer dianggap sehat, tetapi jika terlalu putih bisa menandakan hidung tersumbat atau seseorang akan terserang penyakit dalam waktu dekat. Ada pula warna lain yang jadi indikasi terdapat kerusakan jaringan hidung bagian dalam atau sesuatu yang lebih serius, bahkan mematikan.

- Bening

Ingus bening tidak perlu dikhawatirkan menurut para ahli. Warna yang jernih ketika bersin atau harus mengeluarkan ingus biasanya pertanda alergi yang umum.

- Putih

Salah satu tanda paling awal seseorang akan jatuh sakit seringkali ditandai dari cairan hidung berwarna putih. Hal ini karena cairan hidung memiliki kadar air rendah sehingga warna berubah menjadi putih pekat, tampak lebih tebal dan keruh dari normal.

Baca juga: Penumpang Kepanasan di Ketinggian 30.000 Kaki, Begini Teguran Kemenhub ke Super Air Jet

Kandungan air biasanya hilang pada tahap awal infeksi virus, seperti flu atau COVID-19. Peradangan pada jaringan hidung inilah yang menjadi salah satu gejala paling awal yang dialami tubuh saat sakit.

- Kuning

Ketika seseorang sakit cairan hidung akan menguning penyebabnya ialah sel darah putih mengerubungi sel yang terinfeksi dan melawan virus untuk mengeluarkannya dari tubuh.

Tumpukan sel mati itulah yang menyebabkan ingus berwarna kuning dan kekentalannya mirip dengan putih telur. Dokter mengatakan tidak perlu terlalu dikhawatirkan jika ingus tetap dalam keadaan ini.

- Hijau

Pertanda infeksi serius, atau pada tahap terakhir yakni saat seseorang mendapati cairan hidung berubah menjadi hijau. Ingus hijau berarti ada lebih banyak sel darah putih yang mati daripada saat berubah menjadi kuning.

Biasanya berwarna hijau kusam dan relatif tebal. Meski tidak banyak yang perlu dikhawatirkan namun jika ingus hijau bertahan selama lebih dari dua minggu, segeralah konsultasikan ke dokter.

- Merah muda atau merah

Warna merah muda atau kemerahan pada lendir hidung seseorang biasanya terjadi karena terdapat sedikit darah.

Meski demikian para ahli mengatakan bahwa biasanya tidak banyak yang perlu dikhawatirkan. Suatu penyebab paling umum adalah udara kering saat cuaca di luar ruangan dingin atau seseorang berada di dalam ruangan yang menggunakan AC.

Tak jarang pula ketika seseorang mengupil lalu merusak jaringan hidungnya, menyebabkan sedikit pendarahan, namun dalam sehari akan pulih dengan sendirinya.

Penyebab lain karena flu, penggunaan obat-obatan atau menghirup bahan kimia yang mengiritasi, seperti bahan pembersih. Segera meminta bantuan medis jika darah dari hidung melebihi satu cangkir.

- Hitam

Ada beberapa alasan ingus bisa tampak hitam, mulai dari yang tidak berbahaya hingga yang sangat berbahaya.

Dalam banyak kasus, ingus hitam merupakan tanda bahwa seseorang telah menghirup semacam polutan seperti asap atau jelaga. Kondisi yang cukup mengejutkan bagi para pekerja konstruksi atau yang merokok secara teratur.

Ada pula dari kasus yang jarang terjadi ingus hitam menjadi tanda awal seseorang telah terinfeksi “Mucormycosis”, dikenal juga sebagai jamur hitam. Penyebabnya ketika seseorang menghirup spora jamur itu.

Kejadian ini hanya muncul pada satu dari setiap 1 juta orang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kelangkaan kasus membuatnya sedikit sulit untuk di diagnosis. Dokter yang tidak awam akan membutuhkan waktu untuk menentukan penyebab infeksinya. Meski jarang terjadi, infeksi jamur hitam ini memiliki tingkat kematian sekitar 50 persen, menjadikannya salah satu infeksi jamur paling berbahaya yang pernah ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Takeda Perkuat Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dengue di Indonesia

News
| Kamis, 07 November 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil

Wisata
| Senin, 04 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement