Advertisement

Baju Awul-Awul Aman Dipakai? Begini Penjelasan Pakar Kesehatan dari UGM

Anisatul Umah
Minggu, 19 Maret 2023 - 20:27 WIB
Arief Junianto
Baju Awul-Awul Aman Dipakai? Begini Penjelasan Pakar Kesehatan dari UGM Pedagang baju bekas impor di XT Square, Jumat (17/3/2023). - Harian Jogja/Anisatul Umah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Membeli barang-barang impor bekas khususnya baju alias awul-awul atau nge-thrift kini menjadi tren di kalangan anak muda. Lalu apakah baju awul-awul itu aman dipakai dan tidak berdampak pada kesehatan?

Ketua Divisi Dermato Alergologi, Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Fajar Waskito menjelaskan memakai baju bekas dasarnya seperti ganti baju dalam keseharian.

Advertisement

Namun, jika baju bekas tidak dicuci dengan bersih maka kemungkinan akan ada tungau, sehingga bisa memunculkan gatal. Lalu pembilasan yang kurang akan jadi eksim. Yakni kondisi kulit mengalami peradangan dengan munculnya ruam merah dan terasa gatal.

Lalu dicuci bersih tapi diakhiri dengan pemberian pewangi bisa menyebabkan eksim bagi yang memiliki alergi terhadap pewangi. Pewarna biru khususnya untuk pakaian putih bisa menyebabkan eksim kontak alergi terhadap pewarna biru.

"Memakai baju bekas pada dasarnya adalah seperti kalau kita ganti baju keseharian kita. Artinya tidak masalah," ucapnya, Minggu (19/3/2023).

BACA JUGA: Pakaian Awul-Awul Rp20 Miliar Dimusnahkan

Lebih lanjut dia menyampaikan, masalah yang mungkin muncul dari baju impor bekas adalah tidak sesuai dengan daerah tropis. "Misalnya baju berbulu, tebal, tidak menghisap keringat, kaku, kasar," lanjutnya.

Sementara itu, Head Marketing dan Content Creator Kickchick, Febrianto Prabowo menyampaikan tren nge-thrift berdampak pada penurunan penjualan khususnya di 2022 sampai saat ini. Dia berpandangan kemungkinan penurunan karena budaya ngethrift sedang kenceng-kencengnya.

"Bagi brand lokal menjadi sebuah tantangan untuk edukasi terhadap warga Indonesia supaya cinta brand lokal. Hanya saja itu perlu waktu dan tidak mudah," paparnya.

Secara umum dia mensyukuri adanya larangan impor baju bekas. Sehingga brand lokal bisa kembali disukai. "Paling tidak kami bisa mengupayakan lagi bahwa brand lokal akan disukai lagi oleh rakyat Indonesia."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement