Advertisement
Wanita Menopause Masih Bisa Terkena Endometriosis, Begini Penjelasannya
![Wanita Menopause Masih Bisa Terkena Endometriosis, Begini Penjelasannya](https://img.harianjogja.com/posts/2023/03/08/1128465/menstruasi-ilustrasi.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis IVF Center RS Pondok Indah dr. M. Luky Satria Syahbana Marwali mengatakan wanita yang sudah menopause masih bisa terkena endometriosis karena selnya tumbuh di bagian tubuh lain.
"Bisa juga orang menopause terkena endometriosis, jadi estrogen masalahnya bukan cuma diproduksi di ovarium tapi estrogen ada yang diproduksi di lemak, jadi ada keluhan endometriosis di orang menopause, cuma memang jarang," kata Luky Satria dikutip dari Antara, Selasa (7/3/2023).
Advertisement
Endometriosis dapat tumbuh dimana saja selain ovarium seperti saluran kandung kemih, usus, atau hanya di permukaan perut disebabkan oleh tingginya hormon estrogen. Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga tak menampik kemungkinan endometriosis bisa terjadi di rahim wanita yang sudah menopause sehingga masih dapat merasakan nyeri di sekitar rahim.
Ia menambahkan endometriosis juga bisa terjadi pada orang dengan obesitas karena hormon estrogen yang tinggi.
Baca juga: Tanda Ginjal Anda Bermasalah, Salah Satunya Alami Kelelahan Ekstrem
"Ini penyakit hormonal dependent jadi penyakit hormonal karena berkaitan dengan siklus menstruasi. Ini akan timbul terus selama wanita belum menopause, ini penyakitnya kronik jadi terus menerus," ucapnya.
Endometriosis dapat dihilangkan dengan mengonsumsi obat hormonal atau metode operasi laparoskopi, yakni pembedahan di perut tanpa harus membuat sayatan besar di kulit.
Namun, untuk melakukan tindakan ini perlu memenuhi syarat-syarat yang ditentukan serta pertimbangan yang matang untuk wanita terutama yang belum menikah karena bisa mengurangi jumlah sel telur.
Pertimbangan tersebut mulai dari usia, program hamil apa yang ingin dilakukan setelah operasi, cadangan sel telur dan penyakit lain yang menyebabkan gangguan kesuburan.
"Tindakan operasi kalau semua pengobatan tidak sukses, operasinya dengan laparoskopi tapi cadangan sel telur bisa berkurang, kalau belum nikah bahaya untuk kesuburannya," papar dia.
Sementara itu untuk wanita yang sudah menikah, disarankan untuk memeriksa kemungkinan adanya endometriosis sejak dini dengan melakukan USG Transvaginal atau MRI dan segera melakukan program hamil dengan inseminasi atau program bayi tabung (IVF).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182777/anang.jpg)
MA Beri Diskon Vonis Dirut Bakti Kominfo Terkait Korupsi BTS 4G, Ini Respons Kejagung
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Ini Bentuk-Bentuk Kerawanan Pilkada Bantul versi KPU
- Pertahankan Fungsi 2 Terminal Tipe C, Pemkab Kulonprogo Perpanjang Sewa Tanah Kas Desa
- Rayakan Ulang Tahun ke-1, Satriya Runner Community Lari Bareng Jelajahi Area Sumbu Filosofis
- Bangun Gedung Baru Kejari, Pemkab Kulonprogo Siapkan APBD Rp4 Miliar
- 40 Anak Jadi Korban Kekerasan Selama 2024, Beberapa di Antaranya Dilakukan Keluarga Sendiri
Advertisement
Advertisement