Advertisement

Beda dengan Rasa Sedih, Depresi Butuh Penanganan Serius

Bernadheta Dian Saraswati
Senin, 20 Februari 2023 - 14:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Beda dengan Rasa Sedih, Depresi Butuh Penanganan Serius Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Depresi merupakan sebuah kondisi psikologis seseorang yang perlu mendapatkan penanganan serius. Kondisi ini tidak dapat disamakan dengan sekadar rasa sedih. 

Mengutip dari laman resmi Rumah Sakit Panti Rapih, depresi menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO merupakan gangguan psikologis yang diperkirakan terjadi pada 5% penduduk dewasa di dunia. Depresi ditandai dengan adanya perasaan sedih, suasana hati kosong, disertai dengan perubahan somatik dan kognitif yang secara signifikan mempengaruhi kapasitas individu untuk berfungsi dengan baik.

Advertisement

Perasaan sedih wajar terjadi ketika seseorang baru saja mengalami suatu peristiwa negatif atau sulit dalam masa hidupnya. Hal ini baru dikatakan menjadi tidak wajar dan mengarah pada gangguan depresi jika memenuhi kriteria diagnostik, diantaranya jika keluhan terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu dua minggu atau lebih dan sampai mengganggu fungsi seseorang, misalnya dalam tugasnya menjalankan pendidikan, pekerjaan maupun hubungan sosial.

Baca juga: 5 Makanan yang Manjur Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Gangguan depresi juga berhubungan dengan ketidakseimbangkan kimiawi dalam otak. Efek depresi bisa bertahan lama atau berulang, tergantung kasusnya.

Hal yang patut diperhatikan adalah tidak berarti semua perasaan sedih, berduka, kehilangan adalah depresi. Rasa sedih adalah respon yang normal dalam kondisi tertentu dan justru diperlukan untuk memproses keadaan dan meregulasi emosi/ perasaan.

Selain mencari pendamping baik orang tua, sahabat atau psikolog, meluangkan waktu untuk rutin journaling dengan menuliskan isi pikiran dan perasaan dalam buku yang bersifat pribadi juga bisa membantu menghilangkan depresi. Cara seperti ini akan menjadi panduan bagi Anda dalam memetakan masalah hidup, menemukan negative believe (keyakinan negatif) dan nantinya dikoreksi menjadi pola pikir yang lebih netral ataupun lebih konstruktif (bermanfaat).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Evek Samping Vaksin Covid-19

News
| Kamis, 18 April 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement