Beda dengan Rasa Sedih, Depresi Butuh Penanganan Serius

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Depresi merupakan sebuah kondisi psikologis seseorang yang perlu mendapatkan penanganan serius. Kondisi ini tidak dapat disamakan dengan sekadar rasa sedih.
Mengutip dari laman resmi Rumah Sakit Panti Rapih, depresi menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO merupakan gangguan psikologis yang diperkirakan terjadi pada 5% penduduk dewasa di dunia. Depresi ditandai dengan adanya perasaan sedih, suasana hati kosong, disertai dengan perubahan somatik dan kognitif yang secara signifikan mempengaruhi kapasitas individu untuk berfungsi dengan baik.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Perasaan sedih wajar terjadi ketika seseorang baru saja mengalami suatu peristiwa negatif atau sulit dalam masa hidupnya. Hal ini baru dikatakan menjadi tidak wajar dan mengarah pada gangguan depresi jika memenuhi kriteria diagnostik, diantaranya jika keluhan terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu dua minggu atau lebih dan sampai mengganggu fungsi seseorang, misalnya dalam tugasnya menjalankan pendidikan, pekerjaan maupun hubungan sosial.
Baca juga: 5 Makanan yang Manjur Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Gangguan depresi juga berhubungan dengan ketidakseimbangkan kimiawi dalam otak. Efek depresi bisa bertahan lama atau berulang, tergantung kasusnya.
Hal yang patut diperhatikan adalah tidak berarti semua perasaan sedih, berduka, kehilangan adalah depresi. Rasa sedih adalah respon yang normal dalam kondisi tertentu dan justru diperlukan untuk memproses keadaan dan meregulasi emosi/ perasaan.
Selain mencari pendamping baik orang tua, sahabat atau psikolog, meluangkan waktu untuk rutin journaling dengan menuliskan isi pikiran dan perasaan dalam buku yang bersifat pribadi juga bisa membantu menghilangkan depresi. Cara seperti ini akan menjadi panduan bagi Anda dalam memetakan masalah hidup, menemukan negative believe (keyakinan negatif) dan nantinya dikoreksi menjadi pola pikir yang lebih netral ataupun lebih konstruktif (bermanfaat).
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
Advertisement