Advertisement
Marak Kasus Penculikan, Ini Olahraga Bela Diri untuk Tameng Anak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Akhir-akhir ini Jogja marak dengan pemberitaan kasus penculikan anak. Meski masih sebatas dugaan namun menimbulkan keresahan dan menambah kewaspadaan bagi orang tua.
Beberapa kasus telah terjadi di Jogja belum lama ini antara lain tiga siswa SDN Tajem yang nyaris diculik dua laki-laki sepeda motor mengaku teman ayah mereka, EHP bocah berusia sembilan tahun di Mantrijeron yang dikejar pelaku penculikan hingga depan rumah, dan siswa SDN Gendengan mendapat permen dari orang asing yang diduga hendak melakukan percobaan penculikan.
Advertisement
Selain pengawasan yang ketat, orang tua dapat melakukan upaya pencegahan lain seperti membekali anak dengan kemampuan bela diri untuk melindungi diri.
Baca juga: Ada 4 Simpang Susun di Tol Jogja-YIA, Ini Titik Lokasi dan Fungsinya!
Berikut olahraga bela diri untuk menjadi tameng anak dari kasus penculikan:
1. Taekwondo
Seni bela diri asal Korea Selatan ini salah satu jenis olahraga yang dapat diikuti anak sejak usia dini dan cukup populer di Indonesia. Fokus Taekwondo pada tendangan kaki yang tinggi dan pukulan yang cepat, sesuai dengan maknanya dimana dalam bahasa Korea, “tae” memukul atau menghancurkan dengan kaki, “kwon” memukul atau menghancurkan dengan kepala tangan, dan “do” berarti jalan.
Selain dapat melindungi anak Taekwondo membantu anak mengontrol tubuh dan dapat meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, serta keseimbangan anak.
2. Pencak Silat
Bela diri dengan unsur tradisional Indonesia ini tidak hanya mengandalkan kemampuan fisik dari seluruh bagian tubuh namun juga olah nafas yang mampu membantu anak lebih fokus serta tenang dalam menghadapi tantangan.
Selain bela diri tangan kosong, pencak silat turut mengajarkan kemampuan bela diri dengan senjata seperti Kujang, Mandau, Clurit hingga tongkat bambu. Pencak silat dapat dijumpai di negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
3. Karate
Seni bela diri asal Jepang berakar dari teknik beladiri Cina, Kempo. Karate fokus pada latihan tubuh tanpa menggunakan senjata, jika mengikuti kelas karate tradisional akan menuntun bahwa seni bela diri sebagai cara hidup, dibandingkan alat untuk melawan lawan.
Gerakan karate didominasi dengan tendangan dan pukulan tak lupa anak turut diajarkan dasar keseimbangan.
4. Aikido
Berbeda dengan seni bela diri lain, Aikido berpusat pada perlindungan diri dengan teknik “mengunci” atau tanpa tindakan agresif pada lawan. Tak heran jika aikido tidak dipertandingkan seperti olahraga bela diri lainnya.
Bela diri ini menggunakan teknik memutar dan melempar serta mengubah kekuatan serta momentum dari lawan. Penggunaan teknik ini berakar dari jujutsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Satgas Saber Pungli Dihapus, Manfaatkan Penegak Hukum untuk Menindak Pungutan Liar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- DPRD dan Pemda DIY Sepakati Perubahan APBD 2025, Pendapatan dan Belanja Turun
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 18 Juli 2025: Penghasilan di Atas UMR Tak Boleh Terima Bansos, Bantul Creative Expo 2025 Kembali Digelar, Selama 16 Tahun, Daihatsu Jadi Mobil Terlaris Kedua di Indonesia
- KPU Bantul Launching Buku Potret Sosdiklih Parmas dan SDM Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 20242024
- Mitigasi Kebencanaan mulai Dikenalkan ke Keluarga di Gunungkidul
- Kejari Kulonprogo Kampanyekan Anti-Korupsi lewat Pentas Budaya dengan Peserta Perempuan
Advertisement
Advertisement