Advertisement
Makna Mendalam di Balik Kue Keranjang yang Manis

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kue Keranjang merupakan hidangan khas Imlek. Kue bertekstur kenyal seperti dodol ini bahkan disebut kue wajib yang harus ada saat perayaan Tahun Baru bagi warga keturunan Tionghoa.
Kue keranjang atau Nian Gao digunakan untuk sesaji kepada leluhur saat tujuh hari menjelang Imlek. Karena masih digunakan untuk sesaji hingga beberapa hari, kue ini biasanya tidak langsung dimakan namun menunggu sampai Cap Go Meh atau malam ke-15 setelah Imlek.
Advertisement
Dihimpun dari berbagai sumber, kue ini diberikan sebagai sajian untuk Dewa Tungku (Cau Kun Kong). Dewa ini dipercaya sebagai dewa yang tugasnya mengawasi keluarga dan mengamati perilaku para anggota keluarga.
Baca juga: Pesona Wisata Khas Tionghoa Ini Cocok Dikunjungi Saat Liburan Imlek
Dewa Tungku atau juga ada yang menyebut dengan Dewa Dapur, akan naik ke Surga untuk melaporkan semua perilaku dan tindakan anggota keluarga yang sudah diamati selama setahun. Kue keranjang yang rasanya manis, diharapkan menjadi makanan yang dapat menyenangkan Dewa Tungku agar Dewa melaporkan hal-hal baik kepada raja di Surga.
Kue Keranjang memiliki bentuk yang bulat. Maknanya agar keluarga yang merayakan Imlek dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
- KISAH INSPIRATIF: Kartini, Penjaga Warung Sayur yang Naik Haji Tahun Ini
Advertisement