Anak-Anak Catok Rambut, Amankah?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Catok rambut menjadi salah satu pilihan untuk mendapatkan rambut yang lurus dalam waktu yang singkat. Cara ini tidak hanya diminati orang dewasa tetapi sudah merambah ke anak-anak.
Namun apakah anak-anak boleh meluruskan rambut dengan catokan?
Advertisement
Dilansir dari Hellosehat, sebenarnya belum ada penjelasan medis yang mengatur usia berapa anak dibolehkan mencatok rambut. Selain itu, tidak ada batasan umur khusus untuk menggunakan catokan rambut.
Namun, memang sebaiknya anak-anak tidak mencatok atau memakai alat pemanas untuk mengeringkan rambut sendiri. Jika kurang mahir, catokan bisa mengenai kulit kepala atau wajah dan mengakibatkan luka bakar.
Baca juga: Bayi Rentan Terinfeksi Virus RSV saat Musim Hujan
Anak-anak lebih berisiko akan bahaya ini. Luka bakar pun bisa lebih serius karena kulit mereka jauh lebih tipis dari kulit orang dewasa. Untuk itu, sebaiknya Anda sebagai orangtua sendiri yang menggunakan catokan untuk menata atau meluruskan rambut anak.
Anda juga bisa pergi ke salon dan meminta penata rambut profesional untuk mencatok rambut si kecil.Terlepas dari itu, perhatikan perawatan yang tepat untuk melindungi rambut anak. Efek panas dari catokan bisa membuat rambut pecah, rapuh, dan rontok.
Hindari mencatok rambut pada anak terlalu sering, apalagi tiap hari, karena dapat merusak rambut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perang Ukraina Vs Rusia, AS Bakal Hapus Utang Ukraina US$4,65 Miliar
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Besok, Undangan Memilih di Pilkada Sleman Mulai Didistribusikan
- Banket Longsor Timpa Dua Rumah, Lurah Bangunjiwo Minta Warga Perhatikan Konstruksi Bangunan dan Tanah
- Diguyur Hujan Deras, Dua Talud di Jogja Ambrol
- Kebijakan Opsen Diterapkan, PAD Sleman dari Pajak Kendaraan Diprediksi Tembus Rp200 Miliar di 2025
- Tiga Desa Wisata di Bantul Bersaing Raih Penghargaan Desa Wisata Berkelanjutan 2024
Advertisement
Advertisement