Advertisement
Hindari! Ini 6 Pemicu Asam Urat, Salah Satunya Dehidrasi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Salah satu penyakit yang umum di Indonesia, asam urat. Ini jenis radang sendi yang mempengaruhi sendi, umumnya di jempol kaki. Ketika penyakit ini muncul, biasanya ada yang menunjukan gejala dan ada yang tidak menunjukan gejala.
Gejala asam urat bisa datang dengan rasa sakit, bengkak, kemerahan, dan kesulitan menggerakkan sendi dan biasanya berlangsung satu sampai dua minggu.
Advertisement
Penyakit asam urat disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat dibuat ketika tubuh memecah purin. Ini merupakan bahan kimia yang ditemukan secara alami di dalam tubuh dan dalam beberapa makanan.
Berikut ini beberapa pemicu asam urat berdasarkan CDC dan Health.
1. Makanan kaya akan purin
Salah satu penyebab timbulnya penyakit ini adalah konsumsi makanan yang kaya akan purin seperti:
- Daging merah, seperti daging sapi, domba, dan babi
- Organ, seperti hati dan ginjal
- Ikan teri seafood
- Ikan sarden
- Kerang
- Ikan trout
- Ikan tuna
Meskipun demikian, sayuran yang mengandung banyak purin seperti kacang polong, buncis, lentik, asparagus, bayam dan jamur jenis tertentu tidak berkaitan dengan peningkatan kadar asam urat.
2. Makanan dan minuman tinggi fruktosa
Fruktosa merupakan satu-satunya gula yang meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Minuman tinggi fruktosa bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Seperti jus buah dan minuman ringan manis.
Selain pada minuman, fruktosa juga terkandung dalam makanan seperti kue dan permen. Hal ini juga bisa meningkatkan risiko serangan asam urat.
3. Alkohol
Minuman keras seperti bir, anggur dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin besar pula risiko serangan asam urat.
4. Perubahan suhu
Perubahan suhu dapat berpengaruh pada asam urat. Suhu tinggi dan kelembaban rendah bisa meningkatkan risiko serangan asam urat.
Lalu kombinasi cuaca panas dan kering juga dapat memicu serangan asam urat. Sama halnya dengan kelembaban yang sangat tinggi, juga dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat, meskipun risikonya lebih rendah.
5. Dehidrasi
Kekurangan cairan dapat menyebabkan kadar asam urat yang lebih tinggi karena penurunan buang air kecil dan kemudian eliminasi asam urat.
Salah satu cara menurunkan risiko serangan asam urat, penderita asam urat harus meminum banyak air setiap hari.
6. Aspirin dosis rendah
Aspirin dosis rendah dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sebuah penelitian menemukan bahwa risiko serangan asam urat meningkat setelah dua hari mengonsumsi aspirin dosis rendah.
Semakin rendah dosisnya, semakin besar asosiasinya. Biasanya aspirin dosis rendah ini digunakan untuk mengobati penyakit kardiovaskular.
Jika konsumsinya tidak bisa dihentikan karena sedang dalam pengobatan penyakit stroke ataupun penyakit kardiovaskular lainnya, maka harus menghindari pemicu asam urat yang lain, seperti konsumsi daging merah ataupun alkohol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Luhut Khawatir Kecerdasan Buatan Menggantikan Peran Manusia
Advertisement
Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Program 100 Hari, Abdul Halim Muslih Janji Pastikan ITF Bawuran Akan Rampung Tahun Depan
- KPU Kota Jogja Gelar Pleno, Ini Hasil Perolehan Suara 3 Cawalkot Jogja
- Tok! BPBD Sleman Perpanjang Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Akhir Februari 2025
- Raih Suara Terbanyak Pilkada Jogja, Ini Program Prioritas Hasto-Wawan di 100 Hari Pertama
- Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Rendah, KPU DIY Sebut Kualitas Demokrasi Meningkat
Advertisement
Advertisement