Advertisement
Jeremy Thomas Dukung Korban Perceraian Lewat Komunitas Anti Pelakor

Advertisement
Harianjogja.com, DENPASAR—Aktor Jeremy Thomas bersama istrinya, Ina Thomas, mendukung dan menyemangati perempuan yang menjadi korban perceraian melalui komunitas Anti Pelakor (AP) untuk mandiri dan bangkit menata kehidupan yang lebih baik.
Jeremy Thomas saat ditemui dalam acara talkshow "Give the Massage, Menata Keluarga Bahagia di Era Digital," di Denpasar, Bali, Sabtu, mengatakan komunitas Anti Pelakor merupakan salah satu jawaban untuk mendukung kampanye keberpihakan kepada perempuan maupun anak-anak yang menjadi korban perceraian orangtua.
Advertisement
Komunitas Anti Pelakor merupakan komunitas yang didirikan untuk mewadahi para perempuan yang menjadi korban perceraian akibat munculnya orang ketiga dalam rumah tangga.
Sebagai figur publik, Jeremy Thomas yang hadir sebagai pembicara dalam talkshow yang dihadiri oleh ratusan perempuan tersebut, menyatakan keprihatinannya terhadap fenomena perceraian dalam rumah tangga yang banyak menimpa perempuan.
Bagi dia, penting bagi seorang perempuan untuk bangkit menata kehidupan setelah berpisah dari laki-laki serta mendapat edukasi yang baik agar tidak menimbulkan efek negatif bagi perempuan dan anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa.
"Karena itu, nilai moral positif keluarga penting diedukasi melalui media digital. Perkembangan media sekarang ini mesti disikapi dengan bijaksana, agar tidak membawa dampak negatif bagi rumah tangga," kata dia
Menurutnya, memang tidak mudah untuk menyatukan temperamen, karakter dan juga hasrat yang berbeda antarpribadi pasangan, tetapi itu bukan hal yang tidak bisa diusahakan.
"Rumah tangga itu kan membangun dengan step, langkah-langkah yang membutuhkan proses yang panjang. Proses itu tidak berakhir selama masih ada napas. Selama itu pula cinta harus dipupuk terus-menerus," kata dia, sambil membagikan pengalaman membangun rumah tangga bersama istri yang genap 27 tahun.
Jeremy melihat fenomena perceraian tidak hanya berimbas pada dua insan yang membuat keputusan, tetapi memiliki efek terhadap keluarga besar lainnya khususnya anak. Karena itu, dia menyarankan agar setiap orang yang berkomitmen berumah tangga memiliki kemampuan manajemen konflik yang baik karena konflik selalu hadir.
"Konflik tidak selamanya destruktif. Anggap saja itu bagian dari upaya mematangkan rumah tangga," kata dia.
Founder AP Community Ade Novatresna mengatakan media sosial menjadi salah satu pemicu perceraian di era digital. Komunitas ini ia dirikan sebagai wadah yang mewakili suara masyarakat untuk menjaring perempuan Indonesia yang menjadi korban perceraian, untuk kemudian dibekali dengan usaha yang produktif seperti menjadi desainer ataupun usaha lainnya.
Ia mengatakan, menurut data yang dimiliki oleh komunitas ini, jumlah korban perceraian yang ditangani oleh pihaknya meningkat dua tahun terakhir ini. "Kami melihat sejak pandemi Covid-19, ada peningkatan jumlah wanita yang menjadi korban perceraian karena munculnya orang lain dalam rumah tangga," kata dia.
Sebagai respons terhadap keprihatinannya kepada nasib perempuan yang menjadi korban perceraian, dia berinisiatif mendirikan sebuah komunitas yang dapat mewadahi kebutuhan dari para korban tersebut.
Dia berharap melalui kegiatan talkshow tersebut, semakin banyak orang yang mengenal komunitasnya, agar banyak perempuan dan anak terselamatkan karena ketidakberdayaan menghadapi tuntutan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- DPRD dan Pemda DIY Sepakati Perubahan APBD 2025, Pendapatan dan Belanja Turun
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 18 Juli 2025: Penghasilan di Atas UMR Tak Boleh Terima Bansos, Bantul Creative Expo 2025 Kembali Digelar, Selama 16 Tahun, Daihatsu Jadi Mobil Terlaris Kedua di Indonesia
- KPU Bantul Launching Buku Potret Sosdiklih Parmas dan SDM Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 20242024
- Mitigasi Kebencanaan mulai Dikenalkan ke Keluarga di Gunungkidul
- Kejari Kulonprogo Kampanyekan Anti-Korupsi lewat Pentas Budaya dengan Peserta Perempuan
Advertisement
Advertisement