Advertisement

Orang Dewasa Sulit Berhenti Merokok? Ini Opsi yang Bisa Diambil

Anitana Widya Puspa
Minggu, 31 Juli 2022 - 14:17 WIB
Bhekti Suryani
Orang Dewasa Sulit Berhenti Merokok? Ini Opsi yang Bisa Diambil Ilustrasi pria berhenti merokok - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Produk tembakau alternatif yang merupakan produk penghantar nikotin yang terlahir dari hasil inovasi dan kajian ilmiah dinilai dapat menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang merasa kesulitan untuk berhenti dari merokok.

Yang patut dipahami, produk ini tidak bebas risiko sepenuhnya sehingga pilihan yang terbaik adalah berhenti merokok total.

Advertisement

Kepala Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian dari Universitas Padjadjaran Neily Zakiah menjelaskan salah satu alasan sulitnya perokok untuk berhenti secara langsung karena ketergantungannya akan asupan nikotin. Walakin, perlu dilakukan upaya secara bertahap untuk berhenti dari kebiasaan merokok.

Berdasarkan hasil kajian ilmiah, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok sehingga produk ini dapat dijadikan opsi untuk menghantarkan nikotin bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari rokok.

“Terkadang, jika proses berhenti merokok tidak dilakukan secara bertahap, maka gejala withdrawal yang bisa membuat kurang nyaman secara fisik dan psikologis dapat terjadi, sehingga meningkatkan kemungkinan orang tersebut untuk kembali merokok atau yang disebut dengan relapse,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (30/7/2022).

Menurut Neily, saat ini ada sejumlah pilihan intervensi yang bisa dimanfaatkan perokok dewasa, seperti melakukan konseling dengan pihak kompeten semisal dokter, psikolog klinis, apoteker, dan lain-lain.

Ada juga alternatif lain dengan menggunakan produk terapi pengganti nikotin atau nicotine replacement therapy atau NRT seperti tablet hisap, permen karet, dan semprotan hidung.

“Konsep NRT adalah menyediakan nikotin dengan dosis rendah melalui produk-produk tersebut untuk melemahkan gejala withdrawal nikotin dari rokok secara bertahap,” jelasnya.

Selain NRT, saat ini berbagai pihak juga tengah mengevaluasi pemanfaatan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.

Hasil studi systematic review yang terbaru menunjukkan bahwa berbagai produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki potensi untuk membantu upaya pengurangan pada perokok aktif dewasa dengan berbagai tingkat efektivitas dan risiko yang berbeda-beda pula

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Neily meneruskan produk tembakau alternatif berpotensi untuk mengurangi gejala withdrawal pada perokok dewasa. Dari segi keamanan jangka pendek, produk-produk tersebut pada umumnya bisa ditoleransi tubuh dengan baik. Efek sampingnya pun minim bila dibandingkan dengan rokok.

Karena karakteristik produk-produk tersebut sangat bervariasi, informasi yang detail dan tepat juga harus disampaikan secara menyeluruh untuk mencegah misinformasi.

Kendati demikian, produk-produk tersebut tidak sepenuhnya bebas risiko kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan studi yang lebih mumpuni.

Neily berharap agar pemerintah bisa turut serta pada upaya pengurangan bahaya tembakau. Salah satunya adalah dengan menyediakan informasi yang komprehensif dan berimbang mengenai manfaat dari produk-produk tembakau alternatif yang pada akhirnya dapat menjadi basis peraturan yang tepat sasaran.

“Pemerintah juga perlu membuat regulasi yang sesuai dengan berbasis bukti penelitian sehingga upaya pengurangan bahaya merokok bisa tepat sasaran,” tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement