Advertisement

Bahaya Terlalu Sering Mengikat Rambut

Bernadheta Dian Saraswati
Rabu, 13 Juli 2022 - 16:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Bahaya Terlalu Sering Mengikat Rambut Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Bagi wanita yang memiliki rambut panjang, mengikat bisa menjadi solusi menata rambut yang paling mudah dan cepat. Namun perlu hati-hati karena meskipun ringkas, terlalu sering mengikat rambut dapat berakibat buruk pada kesehatan rambut.

Terlalu sering mengikat rambut tidak hanya membuat kulit kepala terasa perih tetapi juga membuat rambut gampang rontok dan jamuran. 

Advertisement

Dilansir dari Dove, ini tiga dampak negatif mengikat atau mengucir rambut. 

1. Bekas ikatan memicu lekukan di rambut

Salah satu dampak mengikat rambut adalah lekukan bekas kuncir terlihat jelas saat dilepas. Bekas lekukan ini membuat bentuk rambut terlihat aneh. Mau tak mau, sebagian wanita memilih untuk mempertahankan gaya ikatannya untuk seterusnya demi menyembunyikan lekukan aneh ini.

Untuk itu hindari menguncir rambut jika kamu memiliki rambut lurus salon smoothing/rebonding, rambut keriting salon (permed hair), dan rambut tebal kaku (frizzy hair).

2. Menyebabkan rapuh dan patah

Risiko lain yang lebih buruk dibandingkan sekadar bekas lekukan di rambut adalah rambut menjadi rapuh. Bagian yang sering diikat dengan karet kencang lama-kelamaan makin mudah patah karena sering bergesekan dengan permukaan karet. Jika rambutmu termasuk kategori kering dan rusak, kebiasaan menguncir ketat ini semakin mempercepat kerapuhan pada helaian rambutmu.

3. Menyebabkan rontok

Rambut rontok akibat ponytail (mengikat rambut) disebut dengan traction alopecia. Tarikan kencang yang terjadi terus-menerus menyebabkan stres dan trauma folikel. Ini terutama di bagian anak-anak rambut yang paling pinggir. Rambut bisa rontok sementara waktu. Namun, ini bisa juga berpotensi memperlambat pertumbuhan rambut baru dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement