Advertisement
Apresiasi Tinggi untuk Sri Pramono dalam Pameran Survival Energy

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Apresiasi tinggi diberikan kurator maupun pengunjung kepada seniman Sri Pramono yang menghadirkan puluhan karya dalam pameran tunggal bertajuk Survival Energy di Mayinart Gallery, Bantul.
Pameran tunggal itu secara resmi dibuka Stanislaus Sunardi di Mayinart Gallery, Rabu (1/6/2022). Pameran ini terbuka untuk umum dari 1 Juni sampai 10 Juni 2022 di MayinArt Gallery dengan jam buka dari pukul 10.00 WIB sampai 18.00 WIB. Rencananya pameran ditutup dengan bincang seniman pada Jumat (10/6/2022).
Advertisement
Dalam pembukaannya, Sunardi menyatakan Sri Pramono berhasil mewujudkan tema yang diangkat dalam pemaran ke dalam karya-karya seni lukis maupun intalasi. Hal itu tak terlepas dari kemampuan Pramono menuangkan ide-idenya soal alam maupun sosial ke dalam karya.
“Lukisan abstrak yang dia [Pramono] buat mempersilakan penikmatnya mengartikan sendiri meski dalam karya itu merupakan curahan hati dia sebagai sang senimannya,” tutur Sunarti, Rabu.
Kurator Heri Kris menilai sejak mengenal Pramono pada kisaran 2015, seniman asal Kulonprogo itu kini kian berkembang. Karya-karya yang ditampilkan dalam Survival Energy merupakan ekspresi Pramono yang selama ini bergelut di alam bebas, terutama kepecintaalaman.
“Tumpang tindih warna yang disajikan sangat menarik. Tema Survival Energy sangat tepat disajikan dengan harapan karya-karya Pramono bisa memberikan energi baru bagi orang yang melihat karyanya maupun bagi Pramono sendiri agar terus berkembang,” ucapnya.
Ditemui di sela-sela acara, Pramono mengaku karya berjudul Passing Through The Tough Part yang sengaja dia tampilkan namun tidak untuk dijual, merupakan hasil lukisnya yang paling berkesan.
“Itu menceritakan seorang teman yang meninggal dalam sebuah kegiatan panjat tebing di Parangendog pada 2010. Tragedi yang tak bisa saya hapus dari ingatan. Sampai sekarang, saya suka ke Parangendog untuk mengenang kepergian rekan saya itu,” kata Pramono.
Seniman Klowor Waldiyono, yang sore tadi hadir dalam pembukaan, mengaku sangat menikmati karya Pramono, terutama yang berjudul Grassroots. “Terlepas dari apa yang jadi nilai spiritual Pramono sebagai senimannya, bagi saya, ini [Grassroots] karya yang eksotis. Sangat menarik,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- CEO PSIS Semarang Terluka dalam Kericuhan Suporter di Stadion Jatidiri
- Masyarakat Solo Diajak Mengenal Motor Listrik Lewat "Festival Motor Listrik"
- Sport Center Bayat Klaten Butuh Rp500 Miliar, Pemkab Berencana Gandeng Investor
- Gymnopedie No 1, Pembuka Twilite Orchestra di Mangkunegaran Garden Orchestra
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Petinggi Relawan Bepro Sambangi Yuni Astuti, Apresiasi Banyak Pemuda DIY Gabung ke Prabowo-Gibran
- Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini, Potensi Hujan Lebat Terjadi Malam Hingga Dini Hari
- Mudah! Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA-Stasiun Tugu Jogja, Minggu 2 Desember 2023
- Jadwal KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 3 Desember 2023
Advertisement
Advertisement