Advertisement

Rabu Abu: Mengenal Aturan Puasa dan Pantang Umat Katolik

Bernadheta Dian Saraswati
Rabu, 02 Maret 2022 - 12:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Rabu Abu: Mengenal Aturan Puasa dan Pantang Umat Katolik Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Umat atau jemaat Katolik di seluruh penjuru dunia merayakan Rabu Abu pada hari ini, Rabu (2/3/2022). Selain mendapatkan abu dalam ibadat yang diikuti, para jemaat juga melaksanakan puasa dan pantang.

Uskup Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, yang juga membawahi seluruh jemaat Katolik di DIY menjelaskan tentang aturan pantang dan puasa 2022. Dalam Instagram pribadinya @mgr.robertus.rubiyatmoko, ia menjelaskan dengan rinci tentang arti puasa dan pantang dalam ajaran Katolik serta siapa saja yang wajib menjalankannya.

Advertisement

Untuk puasa, dilangsungkan pada Rabu Abu 2 Maret 2022 atau hari ini dan Jumat Agung 15 April 2022 mendatang. Berpuasa yang dianut jemaat Katolik adalah makan hanya sekali saja dalam sehari pada hari Rabu Abu dan hari Jumat Sengsara dan Wahat Tuhan (Jumat Agung).

Jemaat yang wajib berpuasa adalah yang berumur antara 18 tahun sampai dengan awal tahun ke 60.

Untuk pantang, dilangsungkan pada Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaskah sampai Jumat Agung.

Baca juga: Rabu Abu 2 Maret 2022, Begini Tata Cara Pemberian Abu di Masa Pandemi

Berpantang berarti tidak makan daging atau makanan lain yang disukai. Misalnya jika suka makan telur mata sapi, bisa memilih pantang makan telur mata sapi. Bisa pula dilakukan dengan pantang makan nasi dan menggantinya dengan makanan pokok lokal seperti ketela dan satu macam lauk. Hal ini  telah menjadi gerakan di beberapa gereja paroki atau komunitas selama masa Prapaskah dan peringatan Hari Pangan Sedunia.

Namun sesuai tradisi gereja universal, berpantang ini dapat dilakukan juga setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu merupakan hari pesta wajib. Jemaat yang wajib berpantang adalah yang sudah genap berumur 14 tahun.

"Semoga kita semua tetap sehat sehingga dapat menjalankan semua aktivitas guna memulihkan semangat hidup menggereja dan kesejahteraan sosial, serta dapat menghayati masa Prapaskah dengan sepenuh hati," tulis Mgr Rubiyatmoko seperti dikutip Harianjogja.com, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Instagram

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement