Kehamilan saat Pandemi Disarankan Jangan Khawatir Berlebihan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada semua aspek kehidupan, salah satunya kesehatan reproduksi wanita.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Klinik Bamed, Upik Anggraheni mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa penyebab kematian ibu terbanyak dikarenakan terjadinya pendarahan, eklamsia, dan infeksi. Ditambah lagi terbatasnya akses kontrasepsi, menyebabkan peningkatan angka kehamilan yang cukup bermakna.
Advertisement
Begitupun perihal kebutuhan memiliki keturunan juga dianggap suatu kedaruratan karena terkait usia dan keterbatasan waktu.
BACA JUGA : Angka Kehamilan di Kota Ini Naik Selama Pandemi Covid-19
Upik menilai banyak layanan kesehatan yang tutup di masa pandemi serta kekhawatiran masyarakat akan penularan penyakit menyebabkan banyak wanita yang tidak mendapatkan akses fasilitas kesehatan yang memadai, sehingga berakibat pada tingginya angka kesakitan atau komplikasi kehamilan.
"Tidak jarang ketakutan yang berlebihan menyebabkan wanita mencari informasi kesehatan yang kurang tepat sehingga merugikan dirinya sendiri," ujarnya dalam Webinar, Rabu (26/8/2020).
Padahal kata Upik tentunya ada perbedaan layanan kesehatan ibu hamil sebelum era pandemi dan sekarang, yaitu mengenai protokol kesehatan yang digunakan serta penyesuaian jadwal kontrol sesuai kebutuhan setiap ibu hamil.
Semua dokter yang bertugas pun harus menggunakan APD, berkomunikasi via tabir kaca untuk menjaga ibu hamil tetap sehat dan tenaga kesehatan aman dalam bekerja, serta esensi pelayanan tetap akan terpenuhi secara optimal.
BACA JUGA : Anda Hamil? Jangan Lakukan 3 Perawatan Kecantikan Ini
"Idealnya frekuensi pemeriksaan kehamilan dilakukan sebanyak tujuh kali pertemuan, namun di era new normal dapat diberlakukan penundaan pemeriksaan bila memungkinkan terutama pada trimester pertama dan kedua," jelasnya.
Jadwal kontrol kehamilan saat ini nyatanya disesuaikan dengan kondisi kehamilan dan risiko yang dimiliki setiap pasien. Namun bila ada keluhan flek, perdarahan, nyeri perut, tekanan darah tinggi, pusing, sesak, keluar cairan dari vagina, atau gerak janin berkurang, menurutnya harus segera dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu, Upik menyarankan di tengah pandemi ini para ibu hamil harus sering mencuci tangan terutama sebelum menyentuh area muka, memakai masker setiap keluar rumah atau bila bertemu dengan orang yang tidak serumah. Mereka juga wajib menghindari kerumunan yang tidak perlu, makan makanan sehat gizi seimbang, rajin minum vitamin kehamilan, kontrol teratur sesuai jadwal, serra mencatat semua keluhan yang harus dibicarakan dengan dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement