Advertisement
Herbisida Ini Bisa Turunkan Kualitas Kesuburan Pria, Ini Hasil Studinya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Para peneliti dari Medical College di Manipal Academy of Higher Education, dan Yenepoya Research Center di Mangalore mengungkapkan risiko kesuburan pria menurun akibat herbisida clethodim.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk mengkaji dampak paparan clethodim terhadap kesehatan reproduksi pria, khususnya kualitas sperma dan keseimbangan hormonal.
Advertisement
Para peneliti menemukan bahwa herbisida ini mempengaruhi sistem reproduksi pria, khususnya mempengaruhi produksi testosteron.
BACA JUGA: Ratusan Warga Sambelia Antusias Ikuti Gebyar Pemeriksaan Kesehatan Mahasiswa KKN-PPM UGM
Testosteron adalah hormon penting untuk kesehatan reproduksi pria, yang memengaruhi produksi sperma, fungsi seksual.
Penelitian tersebut mengungkap adanya korelasi antara paparan clethodim dengan penurunan kesuburan pria.
Herbisida banyak digunakan untuk melindungi tanaman dan meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, dampak yang tidak diinginkan dari bahan kimia ini terhadap kesehatan manusia dan lingkungan telah menimbulkan kekhawatiran dalam beberapa tahun terakhir.
Herbisida yang dipelajari secara mendalam dalam penelitian khusus ini, Clethodim, biasanya digunakan untuk mengendalikan gulma rumput di berbagai lingkungan pertanian.
Demikian pula, herbisida lain juga mendapat kritik karena ketahanannya terhadap lingkungan dan potensi sifat karsinogeniknya.
Studi tentang clethodim menarik perhatian pada perlunya penilaian yang cermat terhadap semua bahan kimia yang digunakan dalam pertanian untuk memastikan bahan-bahan tersebut tidak membahayakan kesehatan manusia atau lingkungan.
Hal ini menggarisbawahi pentingnya mengeksplorasi pertanian alternatif yang lebih berkelanjutan yang mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis.
Temuan penelitian mengenai potensi dampak clethodim terhadap kesehatan reproduksi pria menjadi peringatan, menyoroti kompleksitas interaksi manusia dengan bahan kimia di lingkungan kita.
Pada akhirnya, tujuannya adalah memastikan masa depan yang lebih aman dan sehat bagi ekosistem dan diri kita sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Kirab Festival Mbok Sri Delanggu Klaten, Wujud Syukur Petani Atas Hasil Panen
- Megawati Imbau Masyarakat Kurangi Konsumsi Gandum, Diganti Penganan Lokal
- 539 Kios-Los Pasar Slogohimo Wonogiri Ludes akibat Kebakaran, Kerugian Rp4 M
- 6 Kepala OPD Kosong Akhir 2023, Gibran akan Lakukan Rotasi dan Promosi Jabatan
Berita Pilihan
Advertisement

Musim Pemilu, Menteri Agama: Jangan Jadikan Agama sebagai Alat Politik
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Hari Pariwisata Internasional, Masata DIY Angkat Isu Sampah
- Prakiraan Cuaca di DIY, Jumat 29 September 2023, Siang Hari Panas Menyengat dengan Suhu Udara Capai 30C
- Beli Tiket KA Bandara YIA-Stasiun Tugu Jogja, Cek Caranya di Sini
- Jadwal keberangkatan KA Bandara YIA dari Stasin Tugu Jogja, Jumat 29 September 2023
- Jadwal KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 September 2023
Advertisement
Advertisement