Advertisement

Tips Mengatasi Ruang Bebas dari Asap Karhutla

Ria Theresia Situmorang
Sabtu, 21 September 2019 - 12:07 WIB
Sunartono
Tips Mengatasi Ruang Bebas dari Asap Karhutla Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyebut dakron dan gorden basah bisa menjadi solusi yang efektif bagi warga yang terpapar asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

“Bisa dibuat ruang tanpa asap. Ada satu ruang saja kita tutup dakron atau kain dibasahkan. Kita tutup jendela-jendela supaya partikelnya menempel,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).

Advertisement

Penggunaan teknologi ini diketahui sempat dimanfaatkan pada kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sama pada 2017, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada uji coba dua tahun lalu, melalui pengukuran Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) diketahui bahwa udara dalam ruangan memang menjadi jauh lebih baik.

“Kita tidak perlu cari rumah singgah karena transportasinya juga akan menggangu, dalam hal ini karena tetangga juga bisa berkumpul, [bisa] pakai dakron lebih bagus. Dakron itu dibasahi, jendela ditutupi dan kalau ada exhaust (kipas) [digunakan] untuk dikeluarkan udaranya,” lanjut Nila.

Exhaust fan dinilai penting karena berperan mengeluarkan udara yang tercemar dari dalam ruangan ke luar. 

Melihat banyaknya warga yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat karhutla, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bakal terus berusaha semaksimal dalam melakukan penanganan. Mulai dari menambah Puskesmas, menciptakan teknologi penjernih air sebagai upaya mencegah dehidrasi berat akibat kurangnya air bersih, hingga pemberian oksigen konsentrator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement