Advertisement
PROSTITUSI ONLINE: Ini Alasan Dua Finalis Puteri Indonesia Dipecat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Mega Angkasa selaku Corporate Communication Yayasan Puteri Indonesia (YPI) mengatakan finalis atas nama Fatya Ginanjarsari sudah dipecat dari Puteri Indonesia.
"Yang perlu saya sampaikan adalah terkait nama Fatya Ginanjar finalis asal Kalimantan Utara kami tegaskan, Fatya telah dipecat sebagai Finalis Puteri Indonesia Kalimantan Utara," ujar Mega Angkasa dihubungi wartawan pada Jumat (11/1/2019) malam.
Advertisement
Tidak cuma itu, dia juga menegaskan Maulia Lestari juga bukan bagian dari Puteri Indonesia lagi. Keduanya dipastikan sudah diputus kontrak.
"Sama mereka juga lepas kontrak dari kami. Mereka sama-sama dipecat," kata Mega Angkasa.
Menurut Mega Angkasa, keduanya dianggap sudah melanggar kesepakatan kontrak kerja sehingga YPI tidak bertanggung jawab atas dugaan kasus prostitusi yang melibatkan mereka.
"Karena melanggar pasal pasal dan kontrak yang kita sepakati. Itu dua tahun lalu. Dengan dipecatnya dia otomatis kami tidak bertanggung jawab terhadap tindak tanduknya," tuturnya.
Seperti diketahui, keterlibatan Maulia Lestari dan Fatya Ginanjasari dalam kasus prostitusi diungkap oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, melalui penyidikan yang dilakukan terhadap mucikari ES dan TN dari aktris Vanessa Angel.
Bahkan, dua perempuan itu sudah dilayangkan surat panggilan, untuk diperiksa di Polda Jatim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Airlangga: Lima Program Prioritas Presiden Bisa Tampung 3 Juta Lebih Pekerja
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ini Progres Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo
- 425 Angkatan Kerja Disabilitas Kulonprogo Mayoritas Berwirausaha
- JCW Sebut Penyelewengan TKD Terjadi Lagi Bukti Lemahnya Pengawasan
- Fasilitas Pengelolaan Sampah Jadi Listrik Akan Dibangun di Bantul
- Ribuan Pesilat dari 50 Perguruan Berkumpul, Bukti Jogja Aman
Advertisement
Advertisement