Advertisement
Sendiri Tak Masalah, Mari Tetap Bahagia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Saat sendirian alias masih menjomblo, kadang kala seseorang merasa takut terhadap penilaian orang yang menganggap hal itu menyedihkan.
Kondisi sendirian identik dengan sepi. Kesepian sering dianggap sebagai epidemi. Seorang lajang mungkin lebih banyak yang merasakan hal ini.
Advertisement
Kendati menjadi lajang membuat Anda mudah merasa sepi, sesungguhnya tidak selalu demikian. Nyatanya, menjalin hubungan pun tidak selalu membuat seseorang bisa kebal terhadap kesepian.
Penyair Tanya Davis dalam bukunya berjudul How To Be Alone mengungkapkan, “Anda pada awalnya kesepian, bersabarlah! Jika Anda tidak terlalu banyak sendirian, Anda tidak baik-baik saja dengan itu, tunggu saja! Anda akan baik-baik saja setelah Anda merangkulnya.”
Davis menggambarkan bahwa kesendirian bisa menjadi teman jika seseorang mampu menikmatinya. Dari kesendirian yang dinikmati itulah, kegembiraan bisa dirasakan.
Menjadi sendiri, di sisi lain, menurutnya dapat menghadirkan beberapa momen yang bisa memperkaya diri. Dalam kesendirian, seseorang bisa merasakan seperti apa dirinya sesungguhnya.
“Baik sendiri atau berpasangan, semua orang bisa lebih baik menghabiskan waktu sendiri. Inilah cara menggali kegembiraan hidup sendiri,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Terdampak Cuaca, Harga Cabai di Kulonprogo Rp60 Ribu per Kilogram
- Batal Pakai APBD, Anggaran MBG Gunungkidul Rp12 Miliar Dialihkan
- Musim Hujan Lebih Awal, Pakar UGM: Awas Banjir dan Longsor!
- Tugu Brosot Ditabrak Truk, Kini Sudah Dibangun Baru
- Warga Mangir Keluhkan Perusahaan Menara Seluler Belum Bayar Sewa
Advertisement
Advertisement