Advertisement

Gaya Rambut Ala Tomat Jadi Tren di Jepang

Rabu, 01 Mei 2013 - 21:42 WIB
Jumali
Gaya Rambut Ala Tomat Jadi Tren di Jepang

Advertisement

[caption id="attachment_402134" align="alignleft" width="211"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/01/gaya-rambut-ala-tomat-jadi-tren-di-jepang-402133/rambut-tomat_rocketnews" rel="attachment wp-att-402134">http://images.harianjogja.com/2013/05/Rambut-Tomat_Rocketnews.jpg" alt="" width="211" height="300" /> Rambut Ala Tomat/Rocketnews[/caption]

TOKYO–Ada-ada saja memang tren yang sedang berkembang di Jepang, salah satunya ada rambut berbentuk dan berwarna seperti tomat.

Advertisement

Setelah stoking bermotif kucing, rupanya perubahan musim juga mempengaruhi gaya rambut gadis-gadis di Jepang. Biasanya untuk menyambut masuknya sekolah, pada bulan April-Maret, serta perubahan ke musim yang lebih hangat, gadis-gadis Negeri Sakura itu memotong rambutnya lebih pendek.

Seorang gadis yang belum diketahui siapa namanya ini mempunyai cara ekstrem untuk mengubah gaya rambutnya. Dia memotong dan mewarnainya seperti tomat.

Bukan sekadar model rambut bob biasa, namun benar-benar menyerupai tomat lengkap dengan warna merah dan hijau. Dari atas, rambut ini benar-benar terlihat seperti tomat yang biasa kita makan.

Setelah foto potongan rambut ini diunggah di internet, Selasa (30/4), ternyata komentar yang beredar adalah komentar yang positif. Ada yang bilang menginginkan rambut seperti itu, bahkan ada yang menyebutkan cantik.

Tapi tampaknya tomat memang jadi tren baru di Jepang. Selain rambut ala tomat, baru-baru ini seorang penumpang kereta tertangkap kamera menggunakan kostum tomat. Ada apa dengan tomat, ya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

InJourney Layani 52.000 Keberangkatan Jemaah Calon Haji

News
| Minggu, 11 Mei 2025, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement