Advertisement

JFW 2013 Digelar Sore Hari

Rabu, 06 Maret 2013 - 19:17 WIB
Jumali
JFW 2013 Digelar Sore Hari

Advertisement

[caption id="attachment_385624" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/03/06/jfw-2013-digelar-sore-hari-385622/fashion-5" rel="attachment wp-att-385624">http://images.harianjogja.com/2013/03/Fashion-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> ilustrasi.dok[/caption]

 

Advertisement

JOGJA-Jogja Fashion Week (JFW) 2013 untuk kali pertama digelar mulai sore hari, yakni pukul 16.00 WIB.

Gelaran yang telah memasuki tahun kedelapan ini digelar sore, karena banyaknya jumlah desainer yang terlibat. Untuk kali ini, diperkirakan sekitar 150 desainer unjuk gigi dalam acara yang akan dilaksanakan pada 3 sampai 7 Juli 2013 di Jogja Expo Center.

Berdasarkan data perjalanan JFW dari 2006 hingga 2012, terdapat peningkatan jumlah desainer yang berpartisipasi. Jika pada 2006 event ini diikuti 46 desainer, JFW 2007-2011 diikuti sekitar 50-an desainer, sementara jumlah peserta JFW 2012 mencapai 115 desainer.

“Jika biasanya diadakan pada malam hari maka tahun ini kami pun mengadakan lebih awal dan dibagi dalam dua sesi, yakni pukul 16.00 sampai 17.00 WIB dan 19.00 sampai 20.00 WIB,” kata Afif Syakur, Pembina JFW 2013, saat jumpa pers peluncuran gelaran di Balemangu Kepatihan, Rabu (6/3/2013).

Ia menjamin meski diadakan pada sore hari, perayaan pekan mode akan tetap tampil eksklusif dan tidak menurunkan nilai fashion.

Baginya, waktu pelaksaan fashion show tidak harus malam hari, namun karena faktor kebiasaan maka kebanyakan perhelatan dilakukan setelah petang.

Dia mencontohkan, di Jakarta, peragaan busana sudah banyak yang dilakukan pada siang hari untuk memfasilitasi banyaknya desainer yang terlibat.

Perihal tema, Afif mengungkapkan JFW kali ini mengusung Simfoni Khatulistiwa. Diharapkan tema itu mampu mengangkat potensi kekayaan bumi Indonesia.

“Jogja diibaratkan Indonesia kecil yang dikenal orang melalui keberagaman etnis yang terdapat di dalamnya sehingga karya yang ditonjolkan pun nantinya akan selalu berkaitan dengan budaya dan tradisi sebagai kekayaan bangsa,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari HAM jadi Pengingat Pentingnya Rasa Saling Menghormati di Atas Keberagaman

News
| Minggu, 10 Desember 2023, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement