Advertisement

Ikon Reggae Jimmy Cliff Wafat, Dunia Musik Kehilangan Legenda

Jumali
Senin, 24 November 2025 - 21:27 WIB
Jumali
Ikon Reggae Jimmy Cliff Wafat, Dunia Musik Kehilangan Legenda Jimmy Cliff - Instagram

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jimmy Cliff, salah satu figur terpenting yang memperkenalkan reggae ke panggung dunia, wafat pada usia 81 tahun. Kabar duka diumumkan istrinya, Latifa Chambers, pada Senin (24/11/2025) melalui media sosial. Latifa menyampaikan bahwa penyebab kematian Cliff adalah kejang yang disusul pneumonia.

Advertisement

Lahir dengan nama James Chambers pada 30 Juli 1944 di St James Parish, Cliff pindah ke Kingston pada 1950-an dengan tekad kuat meniti karier musik. Pada usia 14 tahun, bakatnya segera diakui secara nasional melalui lagu ciptaannya sendiri, “Hurricane Hattie”.

Perjalanan karier globalnya dimulai setahun setelah tampil di World's Fair 1964 di New York. Pada 1965, pendiri Island Records, Chris Blackwell (produser yang meluncurkan karier Bob Marley), mengundang Cliff untuk bekerja di Inggris. Cliff kemudian merekam lebih dari 30 album dan tampil di panggung-panggung dunia, termasuk Paris dan Brasil.

Cliff bukan hanya musisi ulung, tetapi juga aktor. Ia membintangi film klasik 1972, The Harder They Come, karya sutradara Perry Henzell. Film ini berperan besar dalam memperkenalkan musik reggae kepada penonton internasional, sekaligus menampilkan realitas keras kehidupan Jamaika, jauh dari citra pulau wisata.

Musiknya dikenal karena memasukkan pesan kemanusiaan dan nada anti-kemapanan, menyuarakan penderitaan, keteguhan, dan kegembiraan rakyat Jamaika. Bob Dylan bahkan pernah menyebut lagu Cliff, “Vietnam,” sebagai lagu protes terbaik yang pernah ditulis.

Karya-karya ikoniknya termasuk lagu orisinal “You Can Get It If You Really Want It” dan “Many Rivers To Cross,” serta versi daur ulang populernya seperti “I Can See Clearly Now” (untuk film Cool Runnings) dan “Wild World” milik Cat Stevens.

Sepanjang kariernya, ia bekerja sama dengan musisi legendaris lainnya seperti The Rolling Stones, Elvis Costello, Annie Lennox, dan Paul Simon.

Meski penglihatannya mulai menurun pada usia senja, semangat Cliff untuk berkarya tak pernah padam. Dalam wawancara tahun 2019, ia sempat menyatakan:

“Aku masih lapar. Aku masih menginginkannya. Api dalam diriku masih menyala terang. Aku masih punya banyak sungai untuk diseberangi,” ujarnya dikutip Reuters, Senin.

Cliff telah menerima pengakuan tertinggi atas kontribusinya. Ia dilantik ke Rock and Roll Hall of Fame pada 2010 dan menerima Order of Merit, penghargaan tertinggi Jamaika di bidang seni dan sains. Ia juga memenangkan dua penghargaan Grammy untuk kategori album reggae terbaik: untuk “Cliff Hanger” (1984) dan “Rebirth” (2012), yang diproduseri oleh Tim Armstrong dari band punk Rancid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Lebih dari 10 Ribu Warga Mengungsi, Banjir Terburuk Hantam Malaysia

Lebih dari 10 Ribu Warga Mengungsi, Banjir Terburuk Hantam Malaysia

News
| Senin, 24 November 2025, 18:57 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement