Advertisement
Mikroplastik Air Hujan, Bisa Sebabkan Dermatitis hingga Kanker Kulit
Foto ilustrasi hujan di perkotaan, dibuat menggunakan Artificial Intelligence - AI.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Temuan mikroplastik dalam air hujan di berbagai wilayah Indonesia membuat heboh akhir-akhir ini. Pakar medis mengungkap paparan mikroplastik tidak hanya berisiko bagi organ dalam tubuh, tetapi juga memberikan dampak serius terhadap kesehatan kulit.
Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Nafiah Chusniyati menjelaskan mikroplastik merupakan partikel plastik berukuran sangat kecil. Partikel ini telah tersebar di berbagai elemen lingkungan, mulai dari udara, air, hingga tanah. Mikroplastik bisa masuk dalam siklus air dan menempel pada kulit manusia saat hujan turun.
Advertisement
"Mikroplastik dapat bersifat sebagai iritan atau alergen, terutama bagi orang yang sensitif atau pernah terpapar sebelumnya,” kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di RS PKU Muhammadiyah Gamping dalam rilis yang diterbitkan UMY Sabtu (8/11/2025).
Ia menambahkan paparan mikroplastik dapat menimbulkan reaksi peradangan pada kulit, seperti gatal, kemerahan, hingga lenting berair yang muncul beberapa hari setelah terpapar. Hal ini karena mikroplastik bisa bertindak sebagai iritan dan alergen. Dampaknya, penyakit yang muncul dapat berupa dermatitis, baik dermatitis atopik maupun numularis.
BACA JUGA
"Ketika mantel kulit terganggu, bakteri juga lebih mudah masuk sehingga dapat timbul infeksi seperti impetigo atau folikulitis,” katanya.
Selain efek jangka pendek, paparan mikroplastik juga berpotensi menyebabkan kerusakan jangka panjang pada struktur kulit, khususnya pada kolagen, protein penting yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Mikroplastik yang menembus ke lapisan dalam kulit dapat mengganggu fungsi kolagen. Akibatnya kulit menjadi kering, elastisitas menurun, dan tanda-tanda penuaan seperti kerutan muncul lebih cepat.
Menurutnya paparan mikroplastik dengan konsentrasi tinggi dan terus-menerus bahkan dapat mencapai DNA sel kulit, sehingga berpotensi memicu perubahan seluler yang dapat menyebabkan kanker kulit. "Meski pun itu prosesnya berlangsung sangat lama," katanya.
Guna mencegah dampak buruk tersebut, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan kulit sekaligus mengurangi sumber mikroplastik di kehidupan sehari-hari. Langkah paling dasar adalah memastikan fungsi barier kulit tetap baik dengan menggunakan pembersih yang lembut.
Ia menyarankan untuk menghindari penggunaan sabun dengan kandungan alkohol tinggi atau antiseptik berlebihan karena dapat mengikis lemak pelindung kulit. Setelah mandi, penggunaan pelembap juga penting agar kulit tetap lembap dan berfungsi optimal sebagai pelindung alami tubuh.
Selain perawatan diri, Nafiah juga mengingatkan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta memilih bahan plastik yang lebih aman seperti PET, HDPE, atau PP.
“Hindari juga produk skincare yang mengandung mikroplastik, seperti scrub dengan partikel sintetis. Gunakan bahan alami sebagai alternatif, misalnya kopi atau garam,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakta Damai Disepakati, Kamboja Tarik Pasukan Senjata Berat
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Tarif DAMRI dari Jogja ke Bandara YIA
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru, Minggu 9 November 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 8 Nov, Naik dari Stasiun Tugu
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 9 Nov 2025, dari Jogja ke Kutoarjo
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini Minggu 9 November 2025, Naik dari Palur
Advertisement
Advertisement



