Advertisement
Strok Juga Dapat Dipicu Gangguan Irama Jantung

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Irama jantung atau yang lebih dikenal sebagai aritmia dapat menyebabkan seseorang terkena stroke. Demikian penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Daniel Tanubudi,
"Jadi stroke itu juga kan ada dua. Paling tidak ada dua bagian besar, stroke yang karena penyempitan pembuluh darah di otak atau perdarahan,” kata dokter spesialis jantung dari RS Eka Hospital BSD, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA, di Tangerang Selatan, Jumat.
Advertisement
Dokter lulusan Universitas Padjajaran itu mengatakan bahwa gangguan irama jantung dapat menyebabkan stoke jika ada penyempitan pada pembuluh darah di bagian otak.
Ia menjelaskan bahwa saat jantung memompa darah dengan teratur, jantung tidak memiliki risiko terjadinya bekuan darah. Namun, kalau irama jantung tidak teratur, maka aliran darah menjadi tidak halus seperti biasanya maka akan terbentuk bekuan-bekuan darah, yang kemudian menumpuk pada rongga jantung.
"Pada satu saat itu, bisa mencelat keluar dan ikut dalam aliran darah sehingga masuk ke dalam pembuluh darah otak yang menyebabkan penyempitan," ujar Daniel.
BACA JUGA: Siap-Siap, Sleman Creative Week Digelar Oktober Sedot Danais Ratusan Juta
Jika dianalogikan, situasi itu seperti sebuah pipa yang dimasukkan bola berukuran besar dan menyumbat aliran di dalamnya. Selain stroke, gangguan irama jantung yang terlalu sering dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan morfologi atau kondisi yang mana bentuk maupun ukuran jantung berubah.
Akibatnya, penderita akan merasakan keluhan seperti mudah lelah ketika beraktivitas, pusing hingga pingsan. Aritmia jantung adalah sebuah kondisi dimana irama jantung ketika memompa jadi tidak teratur, terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
Menurut Daniel, faktor pencetus dari adanya irama jantung yang terlalu cepat dapat disebabkan oleh hal-hal eksternal seperti stres, kelelahan fisik atau emosional atau terjadi gangguan di dalam tubuh. Misalnya, naiknya asam lambung atau GERD.
Adapun faktor yang menyebabkan irama jantung jadi lebih lambat, ia menyampaikan tidak ada hal yang jadi pencetusnya. Hanya saja, irama akan lebih lambat terus menerus.
Sebagian besar pasien yang menderita gangguan irama jantung terlalu lambat diderita oleh orang-orang yang sudah lanjut usia. Sedangkan untuk irama jantung yang terlalu cepat dapat mengenai seluruh kalangan usia karena dipengaruhi oleh gaya hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Empat Titik Talut Sungai di Bantul Rawan Longsor, Belum Tersentuh Perbaikan
- Program RTLH di DIY Tahun Ini Menyasar 1.460 Unit
- Dana Transfer DIY Dipotong, Eko Suwanto: Pengaruhi Pencapaian Pembangunan
- Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Sleman, Kejati DIY Periksa 23 Saksi
- Disebut Klub Terkaya di Championship, PSS Sleman Disokong Sembilan Sponsor
Advertisement
Advertisement