Advertisement
Jangan Salah Mendiagnosa, Ini 7 Mitos tentang Kolesterol yang Terlanjur Dipercaya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kolesterol memang menjadi salah satu penyakit yang ditakuti banyak orang.
Namun, ada juga beberapa mitos seputar kolesterol yang membuat orang takut dengan penyakit ini. Dilansir dari timesofindia, kolesterol adalah salah satu aspek kesehatan dan nutrisi yang paling disalahpahami.
Advertisement
Selama beberapa dekade, penyakit ini dianggap sebagai penyebab penyakit jantung, strok, dan sejumlah masalah kesehatan lainnya. Orang-orang percaya jika semua kolesterol itu jahat dan menghindari makanan tinggi kolesterol akan menjaga kesehatan jantung Anda. Tetapi apakah itu benar?
Berikut mitos-mitos seputar kolesterol yang terlanjur dipercaya:
1. Kolesterol itu buruk
Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah bahwa kolesterol itu berbahaya. Faktanya, kolesterol sangat penting bagi tubuh Anda.
Hati memproduksi kolesterol karena tubuh membutuhkannya untuk produksi hormon, sintesis vitamin D, dan fungsi otak. Kebingungan seputar kolesterol telah menimbulkan banyak mitos yang menyebabkan ketakutan yang tidak perlu dan pilihan makanan yang buruk.
Banyak orang menghindari telur, susu, dan lemak sehat karena kesalahpahaman, dan secara membabi buta mengikuti diet rendah lemak yang mungkin lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
2. Makan makanan berlemak meningkatkan kolesterol
Penelitian modern menunjukkan bahwa kolesterol dari makanan mempunyai dampak kecil terhadap kadar kolesterol darah pada kebanyakan orang. Tubuh mengatur produksi kolesterol bila Anda makan lebih banyak kolesterol, hati Anda memproduksi lebih sedikit, dan sebaliknya.
Selama bertahun-tahun, masyarakat diminta menghindari telur, kerang, dan produk susu karena mengandung kolesterol.
Daripada menghindari makanan kaya nutrisi, fokuslah pada diet seimbang dengan lemak sehat, serat, dan protein.
3. Kolesterol tinggi adalah satu-satunya penyebab penyakit jantung
Meskipun kolesterol tinggi dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung, hal itu bukanlah satu-satunya penyebab.
Banyak orang dengan kadar kolesterol normal masih terserang penyakit jantung, sementara orang lain dengan kolesterol tinggi berumur panjang dan sehat. Risiko penyakit jantung bergantung pada banyak faktor, termasuk peradangan, genetika, pola makan, gaya hidup, dan kesehatan secara keseluruhan.
Daripada hanya terobsesi dengan angka kolesterol, perhatikan penanda seperti tekanan darah, trigliserida, dan resistensi insulin.
4. Hanya orang yang kelebihan berat badan yang memiliki kolesterol tinggi
Banyak orang beranggapan bahwa hanya orang yang kelebihan berat badan atau tidak sehat yang menderita kolesterol tinggi, padahal itu tidak benar.
Orang kurus atau aktif secara fisik juga bisa memiliki kolesterol tinggi karena faktor genetik. Suatu kondisi yang disebut hiperkolesterolemia familial (FH) dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi secara alami, berapa pun berat badannya. Inilah sebabnya mengapa pemeriksaan kesehatan rutin penting bagi semua orang, tidak hanya mereka yang tampak kelebihan berat badan.
5. Hanya statin yang bisa menurunkan kolesterol
Statin biasanya diresepkan untuk menurunkan kolesterol, tetapi itu bukan satu-satunya solusi.
Dalam beberapa kasus, statin diperlukan, tetapi statin juga memiliki potensi efek samping seperti nyeri otot, kerusakan hati, dan masalah kognitif.
Perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi makanan kaya serat, rutin berolahraga, mengurangi asupan gula olahan, dan mengelola stres dapat meningkatkan kadar kolesterol secara signifikan.
6. Kuning telur menyebabkan kolesterol
Kuning telur telah dikucilkan selama beberapa dekade karena kandungan kolesterolnya.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa telur tidak secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol darah pada kebanyakan orang. Mereka dikemas dengan nutrisi penting seperti kolin, vitamin D, dan protein.
Faktanya, telur dapat meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan meningkatkan keseimbangan kolesterol secara keseluruhan. Penyebab sebenarnya dari kolesterol tinggi adalah makanan olahan, lemak trans, dan konsumsi gula berlebihan—bukan telur.
7. Makanan nabati dapat menghilangkan kolesterol
Banyak orang percaya bahwa beralih ke pola makan nabati akan menghilangkan kolesterol dari tubuh mereka. Meskipun makanan nabati tidak mengandung kolesterol, hati secara alami memproduksi kolesterol karena kolesterol penting untuk kelangsungan hidup.
Pola makan nabati yang terencana dengan baik dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung, namun tetap penting untuk mendapatkan cukup lemak sehat, protein, dan nutrisi penting untuk mendukung keseimbangan kolesterol secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Resmi Dilantik Jadi Gubernur dan Wagub Jateng, Ini Program Perioritas Ahmad Luthfi dan Taj Yasin
Advertisement
Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Gunungkidul Belum Berani Memakai Anggaran Makan Bergizi Gratis, Ini Alasannya
- PSIM Jogja Mau Pakai SSA, Ini Kata Disdikpora Bantul
- Genangan di Underpass Kentungan Ternyata karena Kerusakan Pipa
- Promosi Wisata Kulonprogo Pakai Danais Dipangkas, Dispar Perkuat Kolaborasi dengan Swasta
- Kota Jogja Terancam Tumpukan Sampah di Bulan Ramadan, Ini Komentar Sekda DIY
Advertisement
Advertisement