Advertisement

Promo November

Ini Gejala dan Faktor Risko Anemia pada Ibu Hamil, Cegah Sebelum Terlambat

Newswire
Kamis, 28 November 2024 - 03:07 WIB
Maya Herawati
Ini Gejala dan Faktor Risko Anemia pada Ibu Hamil, Cegah Sebelum Terlambat Pemeriksaan ibu hamil. / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Dampak anemia begitu besar pada ibu hamil dan juga anak dalam kandungannya. Berdasarkan data Riset Data Kesehatan (Riskesdas) 2018 kasus anemia pada ibu hamil mencapai 48,9%. Selain itu, 1 dari 3 anak di Indonesia juga mengalami anemia.

Dokter kandungan ahli fetomaternal, Rima Irwinda, mengatakan anemia pada saat kehamilan selain bisa berdampak pada kesehatan ibu, juga bisa menyebabkan anemia pada anak yang dilahirkan.

Advertisement

"Di mana anak tersebut bisa menjadi remaja yang juga menjadikan anemia. Lalu kemudian dewasa, dan apabila dia perempuan maka berikutnya akan menjadi seorang ibu, akan menurunkan anemia juga ke anaknya," jelasnya dalam Media Gathering di Jakarta, Selasa (26/11/2024). 

Dampak Anemia pada Ibu Hamil

Rima menjelaskan, apabila terjadi anemia pada kehamilan, maka risikonya pada ibu bisa terjadi pada sebelum dan sesudah kehamilan.

Di antaranya, risiko pertumbuhan janisn terhambat, berat badan lahir rendah, kelahira prematur, preeklamsia, perdarahan pasca-melahirkan, dan infeksi perinatal.

Dia mengungkapkan, anemia juga merupakan salah satu penyebab kemungkinan terjadinya kelahiran prematur, di mana kelahiran prematur mencapai sekitar 30% di Indonesia, dan ini membuat Indonesia menduduki lima terbesar untuk kelahiran prematur yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

"Jadi kalau misalnya kita bisa mengurangi anemia pada ibu hamil, secara tidak langsung kita bisa menurunkan kelahiran preterm yang merupakan salah satu penyebab terbanyak kematian bayi dalam kandungan, dan juga kita bisa mengurangi preeklamsi dan perdarahan yang merupakan penyebab terbanyak untuk kematian ibu," jelasnya.

BACA JUGA: Kasus Penembakan Siswa di Semarang, Menteri HAM Turunkan Tim Khusus

Penyebab Anemia pada Ibu Hamil

Rima mengungkapkan penyebab anemia pada ibu hamil bisa karena terjadi peningkatan atau ekspansi sel darah merah, atau karena asupan zat besi yang tidak adekuat.

Asupan zat besi yang tidak adekuat menjadi alasan penyebab anemia terbesar di Indonesia, karena banyaknya sumber makanan mengandung zat besi non-heme, yang penyerapannya lebih rendah dibandingkan dengan yang heme, zat besi yang terkandung dalam makanan.

Secara fisiologis ibu hamil membutuhkan 1.000 miligram zat besi per hari. Apabila tidak tercukupi, ibu bisa mengalami penurunan Hemoglobin (Hb) pada saat pemeriksaan, atau Hb normal namun cadangan besi dalam tubuh ibu rendah.

"Ini yang sering diabaikan, ibu sering merasa sudah makan daging banyak, atau sudah merasa makan yang cukup, tapi ternyata tetap anemia. Oleh karena itu, tetap penting mengonsumsi suplementasi zat besi, vitamin, mineral, dan memenuhi asupan mikronutrien selama kehamilan," tegasnya.

Adapun, menurut Rima, suplementasi zat besi harus diberikan bahkan dari trimester pertama kehamilan. Selain itu, ibu hamil juga harus sudah memenuhi kebutuhan mikro dan makronutrien agar ibu dan janin tetap sehat.

"Ini kasus yang masih banyak disepelekan, berdasarkan data, konsumsi tablet tambah darah yang minum full hanya 38 persen, sisanya tidak habis, karena baunya tidak enak atau karena merasa tensinya normal. Padahal tensi normal dan anemia adalah dua hal yang tidak ada hubungannya," ujarnya.

Rima juga mengimbau kepada para bidan untuk memberitahukan fungsi dari tablet tambah darah tersebut, agar ibu hamil tetap rajin mengonsumsinya.

"Jadi bisa katakan kalau kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia, bisa berisiko lahir prematur dengan segala konsekuensinya, dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otak janin," katanya.

Pasalnya, terhambatnya perkembangan otak janin akan baru akan terlihat dampaknya ketika anak sudah besar. Hal itu selain bisa menyebabkan stunting, juga bisa menyebabkan IQ anak rendah sehingga sulit beradaptasi, autisme, atau hiperaktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Timses Pram-Doel Klaim Raih 2 Juta Lebih Suara, Pilkada Jakarta Satu Putaran

News
| Kamis, 28 November 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement