Advertisement

Hasil Riset, Rokok Elektrik Tetap Mengalirkan Nikotin

Rio Sandy Pradana
Selasa, 22 Oktober 2024 - 23:17 WIB
Arief Junianto
Hasil Riset, Rokok Elektrik Tetap Mengalirkan Nikotin Rokok elektrik alias vape / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Peneliti dari Universitas Padjadjaran menjelaskan hasil riset mengenai dampak penggunaan produk tembakau alternatif terhadap kesehatan gusi dan jaringan pendukung gigi.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi (Unpad), Amaliya menjelaskan hasil riset hasil kolaborasinya dengan The Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) Universitas Catania, Italia, bertajuk Smile Study.

Advertisement

Dia menjelaskan fokus atau subjek penelitian Smile Study adalah perokok, pengguna produk tembakau alternatif yang beralih dari merokok, dan nonperokok dalam rentang usia 18-45 tahun.

Adapun, riset tersebut diuji ke 15 peserta dalam sebuah eksperimen selama 18 bulan. "Tujuannya untuk membandingkan efek yang ditimbulkan terhadap rongga mulut pada masing-masing kelompok eksperimen," kata Amaliya dalam keterangannya, Senin (21/10/2024).

Dia menuturkan produk tembakau alternatif seperti vape dan produk tembakau yang dipanaskan tetap mengalirkan nikotin dengan tidak melalui pembakaran atau combustion free nicotine delivery system.

Menurutnya, tidak adanya hasil pembakaran seperti TAR dan zat-zat racun memungkinkan produk tersebut risikonya turun sekitar 90%.

Adapun, variabel pertama dalam riset ini dilihat dari kesehatan gusi. Sebab, gusi perokok cenderung berwarna hitam akibat penyempitan pembuluh darah. Variabel kedua, akumulasi plak yang memperburuk kebersihan gigi. Plak adalah kumpulan bakteri yang menempel di permukaan gigi.

BACA JUGA: Petani se-Jatim Tolak Pengaturan Tembakau di PP Kesehatan dan Aturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek, Ini Alasannya

Ketiga, kadar antioksidan dan yang keempat penanda kerusakan tulang. Amaliya menjelaskan orang yang merokok lebih rentan mengalami kerusakan tulang giginya.

Variabel kelima adalah penanda peradangan secara sistemik yang juga merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung.

Yang terakhir dari pewarnaan gigi. Kelihatan kalau orang yang merokok itu giginya hitam-hitam atau kuning-kuning. Dengan berpindah itu, gigi menjadi lebih bersih,” ujarnya.

Dia mengatakan hasil riset menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif berhasil mengurangi risiko yang berkaitan dengan rokok.

Pengguna produk tembakau alternatif yang beralih dari kebiasaannya, kadar penanda kerusakan tulang giginya menurun signifikan.

Dengan hasil yang ditunjukkan dari riset Smile Study, Amaliya menyampaikan bahwa yang terbaik bagi perokok adalah berhenti merokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Korupsi Timah, Harvey Moeis Sebut Dana Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan Covid-19

News
| Rabu, 23 Oktober 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement