Advertisement

Jangan Sembarangan Lakukan Operasi Sedot Lemak, Ini Prosedur dan Bahayanya

Restu Wahyuning Asih
Selasa, 30 Juli 2024 - 22:17 WIB
Arief Junianto
Jangan Sembarangan Lakukan Operasi Sedot Lemak, Ini Prosedur dan Bahayanya Ilustrasi sedot lemak. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Beberapa hari yang lalu, publik dihebohkan dengan meninggalnya seorang selebgram akibat sedot lemak. Operasi sedot lemak memang bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Diketahui, sedot lemak merupakan suatu tindakan atau prosedur pembedahan untuk menghilangkan kelebihan lemak di tubuh. Tindakan ini dilakukan sebagai cara cepat membuat tubuh mengecil.

Advertisement

Operasi pengangkatan lemak ini dapat dilakukan di banyak area tubuh, termasuk perut, paha, pinggul, bokong, lengan, dan leher. Tetapi ternyata operasi sedot lemak ini bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh.

Sebenarnya, seberapa bahaya sedot lemak dan apa efek sampingnya? Berikut penjelasannya.

Melansir dari siloamhospitals, lemak yang dihilangkan dalam prosedur ini adalah lemak perifer (lemak yang berada di bawah kulit). Operasi sedot lemak dilakukan sebagai alternatif bila upaya diet dan olahraga tidak cukup efektif dalam menghilangkan lemak yang tidak diinginkan.

Prosedur ini juga cocok bagi orang yang memiliki banyak lemak di bagian tubuh tertentu yang memiliki berat badan stabil. Sebelum melakukan prosedur sedot lemak, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya yakni: memiliki berat badan setidaknya berada dalam 30% dari berat badan ideal; memiliki kulit kencang dan elastis; tidak memiliki masalah kesehatan yang dapat mempersulit tindakan operasi, seperti memiliki gangguan pada aliran darah, penyakit jantung, diabetes, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah; serta tidak merokok.

Prosedur Sedot Lemak

Prosedur sedot lemak yakni pasien akan dibius total. Selanjutnya dokter akan memecahkan dan mencairkan lemak menggunakan laser, larutan tumescent, atau gelombang suara.

Setelah itu, dokter akan membuat sayatan kecil untuk memasukkan alat sedot lemak (cannula) ke dalam area lemak di antara kulit dan otot. Pada proses itulah lemak diangkat melalui ppa penghisap atau jarum suntik untuk dibuang.

Biasanya prosedur sedot lemak memakan waktu selama 1–3 jam. Pasien kemudian diwajibkan untuk menjalani rawat inap selama 1 malam. Sementara itu, waktu yang dibutuhkan untuk pulih sepenuhnya adalah kurang lebih 6 bulan.

Dokter juga akan membekali pasien dengan korset untuk membentuk tubuh dan mencegah kulit kendor.

Efek Samping

Sama seperti operasi lainya, sedot lemak juga memiliki efek samping yang bisa membahayakan tubuh seperti:

Penumpukan Cairan Kantong

Cairan sementara yang disebut seroma, bisa terbentuk di bawah kulit. Mungkin perlu dikuras menggunakan jarum. Hal ini merupakan efek samping dari sedot lemak yang sering terjadi.

Mati Rasa

Seseorang mungkin merasakan mati rasa sementara atau permanen di area yang dirawat. Saraf di area tersebut juga mungkin terasa teriritasi. Jika operasi dilakukan pada tempat yang tidak aman mungkin saja seseorang akan mengalami mati rasa pada area yang dioperasi seumur hidup.

Infeksi

Infeksi kulit jarang terjadi tetapi mungkin saja akan terjadi jika operasi yang dilakukan mengalami kegagalan ataupun dilakukan di tempat yang tidak profesional. Hal ini bisa mengancam jiwa jika Infeksi kulit menjadi lebih parah.

Tusukan Internal Jarang terjadi, jika selang tipis yang digunakan selama operasi menembus terlalu dalam, dapat menusuk organ dalam. Ini mungkin memerlukan pembedahan darurat untuk memperbaiki organ.

Emboli Lemak

Potongan lemak bisa terlepas dan terperangkap di pembuluh darah. Hal ini kemudian mungkin berkumpul di paru-paru atau berpindah ke otak. Emboli lemak adalah keadaan darurat medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement