Advertisement

Promo November

Ternyata Bukan Cuma DBD, Ini Deretan Penyakit Mematikan akibat Gigitan Nyamuk

Redaksi
Minggu, 12 Mei 2024 - 22:07 WIB
Arief Junianto
Ternyata Bukan Cuma DBD, Ini Deretan Penyakit Mematikan akibat Gigitan Nyamuk Nyamuk / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Siapa bilang jika hanya demam berdarah dengue yang disebabkan oleh gigitan nyamuk? Penyakit lainnya yang berbahaya bagi kesehatan manusia juga ada yang beberapa di antaranya bersumber dari gigitan nyamuk. Bahkan beberapa di antaranya berdampak cukup serius hingga kematian.

Dilansir Kementerian Kesehatan per 1 Maret 2024 terdapat 16.000 kasus DBD di 213 kabupaten/kota dengan 124 kematian, sehingga menjadi perhatian khusus pemerintah daerah dan Pusat untuk menangani DBD.

Advertisement

Namun, gigitan nyamuk juga berpotensi menyebabkan beberapa masalah kesehatan lain. Mengutip Medical News Today, nyamuk dapat membawa virus yang disebut arthropoda-borne atau arbovirus.

Nyamuk betina yang bertugas menghisap darah mengangkut virus satu vertebrata ke vertebrata lainnya. Secara sederhana, nyamuk akan tertular virus ketika menghisap darah dari inang yang mengidap suatu virus tertentu.

Nantinya nyamuk pembawa virus itu dapat menularkan ke inang lainnya.

Berikut deretan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk:

Malaria

Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk yang mengangkut parasit Anopheles. Seseorang yang mengidap malaria akan mengalami gejala seperti flu disertai gangguan demam dan tubuh terasa menggigil.

Penyakit ini tidak jauh berbeda dengan DBD, karena dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Parasit akibat gigitan nyamuk akan menjalar ke semua organ tubuh dan mengendap di organ hati serta menginfeksi sel darah merah.

Secara global, Afrika adalah negara yang mempunyai angka tertinggi kasus malaria. Pada 2020, tercatat 241 juta kasus malaria dengan 627.000 kematian

Virus Zika

Nyamuk Aedes adalah pelaku utama penyebaran virus zika. Cara kerja penularannya cukup sederhana, di mana nyamuk yang sudah terinfeksi virus zika dapat menularkannya ke orang lain.

Dilansir Kementerian Kesehatan, virus zika dapat menyebabkan gangguan neurologis pada bayi baru lahir. Selain itu, infeksi virus jika membuat penderitanya mengalami demam, mata merah, nyeri sendi, dan ruam pada bagian kulit.

Pada ibu hamil, virus zika menyebabkan mikrosefali kelahiran prematur, kelahiran mati, hingga kematian janin. Virus ini juga memicu sindrom guillain barre atau gangguan sistem imun, neuropati dan myelitis pada orang dewasa dan anak-anak.

Demam Kuning

Ada dua genus nyamuk yang merupakan pelaku utama demam kuning, yakni nyamuk Aedes dan Haemagogus.

Kedua nyamuk tersebut membawa virus jenis flavivirus. Inang utama virus ini adalah hewan primata seperti monyet dan simpanse yang dapat menular ke manusia.

Virus yang menular ke manusia akan terinkubasi di dalam tubuh selama 3-6 hari dengan dua fase tingkatan. Fase pertama, penderita akan mengalami demam, nyeri otot, sakit kepala, menurunnya nafsu makan, dan mual atau muntah.

Fase kedua, penderita akan mengalami permasalahan serius dengan tanda kerusakan gagal ginjal, meningitis, kerusakan hati yang berakibat kulit tampak kuning, hingga berujung pada kematian

Chikungunya

Penyakit chikungunya disebabkan virus Chikungunya yang termasuk dalam kelompok Togaviridae genus Alphavirus. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, penyebab demam berdarah.

BACA JUGA: DBD di Sukoharjo Meluas, 7 Orang Meninggal Dunia

Infeksi chikungunya akan terinkubasi dalam tubuh selama 4-7 hari setelah gigitan. Chikungunya sangat sulit dibedakan dengan demam berdarah. Tetapi dampak dari chikungunya lebih cenderung menyebabkan nyeri sendi kronis, ruam pada kulit sakit kepala, mual, dan mudah lelah.

Virus Nil Barat

Virus nil barat atau disebut sebagai west nile adalah penyakit yang disebabkan virus west niil. Penyakit ini membuat penderitanya mengalami sakit kepala, pegal-pegal, nyeri otot, diare ruam pada kulit, dan mual atau muntah.

Virus nil barat dibawa oleh nyamuk di benua Amerika. Setidaknya 1 dari 150 orang mengalami gejala serius setelah terinfeksi virus ini. Sebagian besar orang terinfeksi viru nil barat tidak memperlihatkan gejala serius tetapi beberapa di antaranya memperlihatkan gejala neurologis seperti ensefalitis atau meningitis. Dilansir Kementerian Kesehatan, 10% kasus virus nil barat berujung pada kematian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement