Advertisement

Masih Pakai Asbes di Rumah? Ini Deretan Penyakit akibat Debu Asbes

Redaksi
Jum'at, 10 Mei 2024 - 22:07 WIB
Arief Junianto
Masih Pakai Asbes di Rumah? Ini Deretan Penyakit akibat Debu Asbes Ilustrasi asbes. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Apakah rumah Anda memakai asbes untuk atapnya? Jika iya, Anda wajib berhati-hati akan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap kesehatan Anda sekeluarga.

Diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta meminta masyarakat untuk mengurangi penggunaan asbes karena memicu masalah kesehatan bagi penghuni rumah dengan asbes.

Advertisement

Hal itu disebabkan karena asbes memiliki sifat karsinogenik yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kanker bagi penggunannya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan bahan dalam asbes termasuk kategori Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) sebagaimana tertuang dalam PP No. 18/1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Menurutnya, angka kematian akibat asbes terus meningkat. “Diperkirakan jumlah kematian ini akan meningkat menjadi sekitar 3.000 jiwa pada 2040 jika penggunaan asbes tidak segera dikurangi,” kata Dwi, dikutip dari laman Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Rabu (7/5/2024).

Mengutip Department of Health, bahaya pada asbes terletak pada serat-serat tipis dan kecil yang dapat berterbangan di udara selama berhari-hari. Serat-serat kecil ini sangat berbahaya bagi sistem pernapasan manusia.

Serat kecil tersebut dapat hinggap di paru-paru manusia dan memicu peradangan hingga kanker paru-paru. Ukuran serat berkisar per sentimeter kubik udara (f/cc), di mana satu sentimeter kubik setara dengan ukuran per butir gula.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari jutaan orang meninggal dunia akibat paparan asbes. Setidaknya ada 20% dari seluruh pekerja yang menghirup serat asbes akan terserang mengalami masalah kesehatan.

Di sisi lain, dikutip Health and Safety Executive, tercatat sekitar 5.000 pekerja meninggal setiap tahunnya akibat menghirup serat asbes. Dampak dari asbes ini memang dikatakan tidak langsung dirasakan, tapi dalam secara perlahan masalah kesehatan khususnya sistem pernapasan mulai mengalami penurunan fungsi.

BACA JUGA: Benarkah Mandi Malam Hari dan Tidur di Lantai Memicu Paru-Paru Basah? Begini Penjelasannya

Pada kondisi yang buruk, akibat paparan sifat karsinogenik dari asbes dapat memicu terjadinya kanker terutama kanker paru-paru.

Seperti disebutkan Cleveland Clinic, dampak asbes bagi kesehatan juga mengincar organ jantung. Hal ini tentunya menjadi mimpi buruk bagi para pekerja bangunan.

Berikut penyakit yang bisa timbul akibat menghirup serat asbes:

Kanker Paru-paru

Paparan debu asbes adalah penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Ketika debu tersebut terhirup dalam intensitas cukup sering, maka debu akan memicu peradangan pada jaringan paru-paru.

Peradangan ini berakibat fatal dan memicu kanker paru-paru. Hal ini tidak menutup kemungkinan munculnya penyakit lain bronkitis, di mana tabung bronkial membengkak sehingga menghasilkan lendir berlebihan.

Mesothelioma

Mesothelioma adalah penyakit kanker langka yang terbentuk pada bagian selaput yang melapisi organ tubuh, seperti paru-paru, perut, dan jantung. Lapisan itu bernama mesothelium.

Menghirup serbuk asbes adalah penyebab utama dari penyakit ini. Kanker ini tergolong agresif dan sulit diobati, di mana penderita hanya memiliki harapan hidup 12-21 bulan setelah diagnosis. Penyakit ini terus berkembang secara bertahap dengan rentang waktu 20-60 tahun.

Gangguan Pernapasan

Intensitas menghirup debu asbes memperburuk sistem pernapasan seseorang karena debu tersebut akan melukai dan membuat peradangan di saluran pernapasan. Terganggunya sistem pernapasan membuat seseorang sulit bernapas dan berakibat buruk terhadap aliran oksigen ke dalam tubuh.

Gangguan ini menyebabkan paru-paru tidak dapat memberikan cukup oksigen ke dalam darah, sehingga karbon dioksida akan menumpuk di jaringan tubuh. Gangguan ini biasanya bersamaan dengan rasa sesak dan batuk dalam jangka yang cukup lama.

Gagal Jantung Sisi Kanan

Debu asbes yang telah mengontaminasi tubuh tidak hanya menyerang sistem pernapasan, melainkan juga mengganggu fungsi jantung untuk memompa darah.

Mengingat sisi kanan jantung bertugas untuk memompa darah, umumnya gagal jantung sisi kanan disebabkan adanya penumpukan lemak sehingga darah tidak terpompa optimal.

Penumpukan ini membuat darah kembali ke jantung dan meningkatkan tekanan di pembuluh darah.

Efusi Pleura

Efusi Pleura adalah kondisi terganggunya rongga pleura yang berada diantara lapisan pleura pembungkus paru-paru dan dinding dalam rongga dada.

Akibatnya, paru-paru tidak berfungsi normal sehingga penderitanya akan mengalami kesulitan bernapas. Penumpukan debu asbes ada salah satu penyebab terjadinya penyakit ini.

Debu yang menumpuk di saluran tersebut dapat melukai dan menghambat masuk-keluarnya udara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

ShariaCoin Luncurkan Tabungan Emas Syariah Pertama di Indonesia, Ini Keunggulannya

News
| Selasa, 21 Mei 2024, 01:27 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement