Advertisement

Musik Etnik Kini Berkembang Pesat, Ini Penyebabnya

Newswire
Sabtu, 09 Maret 2024 - 19:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Musik Etnik Kini Berkembang Pesat, Ini Penyebabnya Ilustrasi Gelaran Keroncong Plesiran Vol.7 yang digelar di Asram Edupark, Sleman, Sabtu (5/8/2023).Harian Jogja - Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Musik etnik di Indonesia yang terus berinovasi membuat kesenian ini berkembang pesat di tengah modernisasi.

Pengamat musik asal Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah Joko S Gombloh menyatakan saat ini musik etnik mengalami perkembangan luar biasa. "Perkembangan musik etnik kalau dalam konteks kemajuannya sudah banyak upaya untuk inovasi," katanya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/3/2024).

Advertisement

Ia mengatakan musik etnik yang selama ini merujuk pada entitas daerah saat ini makin tumbuh seiring dengan makin banyaknya ruang-ruang perjumpaan para pelaku maupun penikmatnya.

"Ini membuat dinamika yang luar biasa, ada formula baru dan pemutakhiran antarperjumpaan lintas musim," katanya.

Ia mengatakan saat ini entitas musik etnik bukan pada bentuk atau hasil melainkan pada proses pembentukannya. Menurut dia, ada berbagai budaya, berbagai bentuk musik, dan cara memainkannya. "Yang ada sekarang musik hybrid (kolaboratif)," katanya.

Baca Juga

Sajian Musik Etnik Dihadirkan Demi Hidupkan Wisata Budaya Kotagede

AGENDA SENI JOGJA : Jalu TP Suguhkan Sentuhan Etnik di Festival Musik Tembi

Akademisi se-Asia Pasifik Gelar Kajian Musik di Jogja

Ia mencontohkan musik keroncong, ada percampuran berbagai budaya pada aliran musik tersebut, bukan hanya budaya di Indonesia tetapi juga hingga luar negeri. "Keroncong itu apakah musik Jawa, apakah musik Melayu, apakah dari Portugis. Setelah dilacak nggak ada akarnya, yang ada adalah rute. Kami mendapati musik yang sangat pelangi di sana," katanya.

Melihat fakta tersebut, dikatakannya, dinamika musik secara kontekstual bisa sangat adaptif dengan teknologi, zaman, gaya hidup, bahkan sosiologis.

"Bagaimana pemusiknya, pelakunya, pendukung juga akan berkontribusi pada pembentukan entitas musik," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia daripada saling mengklaim kepemilikan jenis musik tertentu, akan lebih baik pelaku, penikmat, dan pendukungnya mencari rute terbentuknya musik tersebut. "Proses pelacakan ini yang lebih kami hargai daripada mengklaim," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKS Berharap Prabowo-Gibran Ajak Gabung Koalisi Pemerintah Seperti PKB dan NasDem

News
| Sabtu, 27 April 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement