Advertisement

Ini Alasan Verona Pictures Bermetamorfosis ke Industri Perfilman Nasional

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 08 Maret 2024 - 08:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Ini Alasan Verona Pictures Bermetamorfosis ke Industri Perfilman Nasional Rumah Produksi Verona Pictures bermetamorfosis ke industri perfilman nasional melalui Verona Films, Kamis (7/3 - 2024). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat industri film nasional saat ini tumbuh positif sepanjang 2023 dan berhasil menyedot 55 juta penonton bioskop tanah air. Tingginya jumlah penonton film nasional dinilai menggembirakan bagi pelaku industri karena akan menarik banyak investor untuk melirik industri film Indonesia.

Rumah Produksi Verona Pictures misalnya siap mengembangkan bisnis kreatifnya dengan bermetamorfosis ke industri perfilman nasional melalui Verona Films. Langkah ini dilakukan setelah zukses memproduksi ribuan episode sinetron di televisi.

Advertisement

Sebanyak lima judul film layar lebar terbaru dari berbagai genre yang akan diproduksi di tahun 2024 menjadi target awal kehadiran Verona Films dalam persaingan industri kreatif perfilman nasional.

Bahkan sejumlah sineas film layar lebar nasional, antara lain: Pidi Baiq, Guntur Soeharjanto, Emil Heradi, Dedy Mercy, dan Findo Purwono H.W, siap bekerja sama dengan Verona Films menghadirkan karya-karya film terbaiknya untuk penonton film Indonesia.

BACA JUGA: 5 Trailer Film yang Banyak Ditonton di Youtube, Ini Sinopsisnya

Data Badan Perfilman Indonesia (BPI) menunjukkan industri film Indonesia mengalami pertumbuhan penonton pasca pandemi dari 4,5 Juta penonton di tahun 2021 menjadi 24 juta penonton di tahun 2022.

Data antusiasme tumbuhnya penonton film nasional tersebut, menurut Titin Suryani (CEO dan Produser Verona Films), menunjukkan cukup besarnya potensi berkembangnya industri kreatif perfilman nasional.

“Potensi pertumbuhan inilah yang membuat Verona Films optimis bermetamorfosis ke dalam ekosistem perfilman Indonesia setelah sebelumnya kami cukup sukses dalam produksi serial televisi melalui Verona Pictures,” jelas Titin Suryani melalui keterangan persnya, Kamis (7/3/2024).

Sejumlah sineas nasional saat ini siap bekerja sama dengan Verona Films melalui lima judul film layar lebar perdananya dengan tiga genre film yang berbeda, yaitu Drama, Horor, dan Religi. Salah satunya, Verona Films akan berkolaborasi dengan Pidi Baiq yang merupakan penulis novel populer, “Dilan”.

Cerita drama komedi romansa karya Pidi Baiq berjudul “Dan Bandung” akan digarap Sutradara Guntur Soeharjanto, yang sukses menyutradarai beberapa film box office. Skenario film “Dan Bandung” akan didukung oleh penulis skenario pemenang Piala Citra 2018, Titien Wattimena.

Selain itu, cerita karya Pidi Baiq lainnya berjudul “Bandung Ketika Sunyi” juga akan diproduksi Verona Films lewat garapan Sutradara Emil Heradi. Sutradara tersebut merupakan sosok yang berhasil memenangkan Piala Citra 2017 untuk Film Cerita Panjang Terbaik.

Sutradara Dedy Mercy yang sukses dengan Film “Sosok Ketiga” akan turut bekerja sama menyutradarai film bergenre horor berjudul “Bulan Darah”. Dedy Mercy akan bekerja sama dengan aktor dan aktris senior Mathias Muchus dan Denada, serta bintang muda Zulfa Maharani, Baskara Mahendra, Davina Karamoy, dan Niken Salindry, penyanyi campur sari populer yang mulai merambah ke dunia film untuk pertama kalinya di film “Bulan Darah”.

Cerita film tersebut akan dibuat oleh Alim Sudio, penulis skenario ratusan judul film dengan multi genre yang sukses meraih penghargaan Penulis Skenario Adaptasi Terpilih dalam Piala Maya 2021.

Verona Films juga siap berkolaborasi dengan Sutradara Findo Purwono H.W. yang sukses lewat karyanya yang berjudul “Ayah, Mengapa Aku Berbeda?” untuk menggarap film drama religi berjudul “Perjanjian Dua Surga”.

Cerita film tersebut merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Dianobi yang sukses dibaca lebih dari 4 juta pembaca di Wattpad. Cerita film ini akan ditulis oleh Oka Aurora, penulis skenario yang sukses dengan karyanya “Layangan Putus”.

Sementara itu, satu genre film horor Verona Films lagi akan digarap Sutradara Guntur Soeharjanto. Film garapan Guntur Soeharjanto tersebut diangkat dari kisah nyata yang viral dari thread di platform X (Twitter).

Dalam pertemuannya dengan sejumlah media di Senovarti, Jakarta, Titin Suryani mengatakan harapannya untuk dapat mengembangkan Verona Films sebagai bagian dari perkembangan film nasional yang saat ini tumbuh semakin baik.

“Kami bersyukur Verona Pictures cukup sukses menggarap konten serial film di televisi melalui cerita yang diminati penonton televisi, seperti Bawang Putih Berkulit Merah, Terpaksa Menikahi Tuan Muda, Suami Pengganti, dan Bintang Samudera. Kami berharap langkah awal eskpansi kami ke film layar lebar melalui Verona Films dengan lima karya film terbaru nanti mendapat sambutan positif dari penonton,” ujar Titin Suryani.

Verona Films merupakan pengembangan usaha konten sinema dari Verona Pictures, sebuah rumah produksi yang dipimpin oleh Titin Suryani dan telah berkecimpung di dunia pertelevisian sejak 10 Oktober 2010.

Entitas kreatif film ini telah sukses memproduksi ribuan episode sinetron di televisi, dan mengawali ekspansinya dalam industri perfilman layar lebar nasional tahun 2024, memasuki ekosistem perfilman Indonesia melalui nama Verona Films.

Pengamat sekaligus peneliti film Hikmat Darmawan memprediksi industri film Indonesia mampu menarik potensi penonton hingga 60 juta penonton pada tahun 2024. Potensi tersebut bahkan diprediksi bisa tumbuh lebih besar lagi mencapai 80 juta penonton bila keberadaan bioskop di tanah air berkembang lebih merata ke berbagai wilayah di Indonesia.

Pemerintah, pengusaha, penonton, dan rumah produksi (PH) harus bahu-membahu untuk mencapai target 80 juta penonton tersebut. “Peran kami sebagai rumah produksi tentunya menentukan hadirnya karya-karya berkualitas dalam industri perfilman yang mampu menarik perhatian penonton. Kami berharap Verona Films dapat menjadi rumah baru bagi seluruh sineas film Indonesia, termasuk para aktor dan aktris yang merupakan talenta film kita," katanya.

"Kami tentu akan terus berinovasi melakukan diversifikasi genre dan tema film untuk membangun pasar film yang beragam dan inklusif. Majunya industri film tentunya dapat memberikan kontribusi positif bagi ekonomi kreatif, budaya, dan pariwisata Indonesia,” pungkas Titin Suryani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKS Berharap Prabowo-Gibran Ajak Gabung Koalisi Pemerintah Seperti PKB dan NasDem

News
| Sabtu, 27 April 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement