Advertisement

Hindari 10 Makanan Ini Jika Perut Anda Tak Ingin Kembung

Lala Wahyuningsih
Senin, 27 November 2023 - 20:12 WIB
Maya Herawati
Hindari 10 Makanan Ini Jika Perut Anda Tak Ingin Kembung Brokoli salah satu makanan penyebab perut kembung/ Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Beberapa makanan bisa memicu munculnya gas dalam perut dan membuatnya kembung. Sejlah orang tidak masalah dengan hal itu, namun, beberapa orang berpendapat makanan tertentu dapat menyebabkan kembung dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Dilansir dari yorktest, berikut makanan penyebab kembung:

Advertisement

Apel

Apel kaya akan serat, yang bermanfaat dalam memfasilitasi pencernaan yang sehat. Namun, beberapa orang merasa bahwa makanan berserat tinggi seperti apel memberikan gas dan kembung yang berlebihan.

Roti

Roti adalah makanan pokok di seluruh dunia, dan kebanyakan orang dapat memakannya secara teratur dan tidak terjadi masalah sama sekali. Namun, beberapa orang merasa bahwa roti menyebabkan gas yang berlebihan dan kembung yang menyakitkan.

Bawang

Bawang mengandung fruktosa tingkat tinggi, gula alami yang ada di banyak buah dan sayuran. Beberapa orang memiliki ketidakmampuan untuk memecah dan menyerap gula dengan benar. Jika fruktosa tidak diserap ke dalam aliran darah seperti seharusnya, dia mengalir ke usus bagian bawah, memberikan asupan bagi bakteri yang hidup di sana yang dapat menyebabkan kembung, gas, dan kram, dan juga bau mulut.

Susu

Susu mengandung kalsium dan vitamin D, selain itu, susu juga mengandung banyak protein termasuk kasein dan whey. Protein bisa sulit dipecah jika sistem pencernaan tidak bekerja dengan kapasitas penuh.

Kacang

Kandungan lemak dan serat yang tinggi dalam kacang membuatnya memerlukan waktu untuk dapat dicerna dengan benar. Karena mereka menghabiskan banyak waktu bekerja melalui sistem pencernaan, risiko gas dan kembung meningkat secara nyata. Kacang-kacangan juga mengandung tanin yang dapat menimbulkan masalah seperti mual bagi sebagian orang.

BACA JUGA: Google Calendar Tidak Bisa Lagi Beroperasi di Sistem Operasi Ini

Pemanis buatan

Pemanis buatan adalah tambahan umum untuk banyak makanan dan minuman di pasaran saat ini. Tubuh dapat menemukan pemanis buatan yang sulit dicerna, yang meningkatkan kemungkinan masalah gas, kembung, dan usus.

Tomat

Buah tomat tinggi asam yang terjadi secara alami. Karena kandungan asamnya yang tinggi, bagi sebagian orang, tomat dapat merangsang produksi asam lambung yang dapat mengakibatkan kembung dan gas.

Alpukat

Alpukat mengandung lemak baik dan serat esensial dan merupakan makanan poliol tinggi, yang berarti tingkat pencernaan dan risiko gas yang diproduksi bahkan lebih tinggi.

Brokoli

Brokoli adalah sayuran yang populer di kalangan masyarakat. karena kaya akan senyawa bermanfaat termasuk sulforaphane. Namun brokoli juga mengandung fruktan, jenis oligosakarida lain yang tidak terurai sampai ke usus besar mengakibatkan gas yang dihasilkan berbau busuk.

Minuman Diet

Banyak orang sering beranggapan bahwa minuman diet rendah kalori maka minuman tersebut berkontribusi terhadap pola makan yang sehat, namun sayangnya hal ini tidak sesuai. Pertama, makanan ini penuh dengan karbon dioksida, yang mudah terperangkap di saluran pencernaan sehingga menyebabkan perut kembung.

Kedua, pemanis buatan mengandung banyak senyawa yang disebut poliol, yang tidak diserap sebelum mencapai usus besar, sehingga menimbulkan lebih banyak gas. Terakhir, pemanis buatan dianggap berpotensi mengganggu keseimbangan gula darah dan respons insulin, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan penambahan berat badan. (Sumber: Bisnis.com)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hadiri Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Prabowo Dijamu Presiden Emmanuel Macron

News
| Sabtu, 27 Juli 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya

Wisata
| Rabu, 24 Juli 2024, 15:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement