Advertisement

Sering Migran? Cek 6 Fakta tentang Nyeri di Satu Sisi Kepala Ini

Redaksi
Sabtu, 18 November 2023 - 23:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Sering Migran? Cek 6 Fakta tentang Nyeri di Satu Sisi Kepala Ini Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Migran atau sakit kepala dapat mengakibatkan nyeri berdenyut parah atau sensasi berdenyut. Biasanya tidak hanya pada satu sisi kepala, tetapi sakit ini bisa berpindah dari satu sisi kepala ke sisi lain, bisa di bagian depan kepala atau terasa seperti memengaruhi seluruh kepala. 

Dilansir Web MD (18/11/2023) dokter belum mengetahui penyebab pasti dari sakit kepala migrain, meskipun tampaknya hal tersebut berkaitan dengan perubahan pada  otak  dan gen. Namun beberapa faktor seperti cahaya terang, atau perubahan cuaca juga bisa memicu migrain. 

Advertisement

Baca Juga:

Cara Menghilangkan Sakit Kepala Hanya dalam 10 Detik

Begini 5 Cara Mengetahui Sakit Kepala jadi Gejala Serius

Sakit Kepala Mendadak? Cobalah Redakan dengan 4 Makanan Ini

Menjaga kemungkinan terserang sakit kepala yang satu ini, ketahuilah fakta-fakta lebih lengkap dibawah ini :

1.       Migrain Lebih dari Sekadar Sakit Kepala

Orang yang menderita sakit migrain memiliki berbagai gejala, dengan tingkat keparahan secara keseluruhan. Hal ini menegaskan bahwa migrain bukan sekedar sakit kepala biasa melain dapat membahayakan tubuh. 

2.       Gejala Migrain

Berlangsung Berhari-hari Migrain merupakan gangguan spektrum artinya dapat mengalami serangan ringan atau serangan brutal selama beberapa hari dan memperlukan pengobatan serius.  Tahap pertama serangan migrain, dapat berlangsung selama satu atau dua hari dan melibatkan sembelit, leher kaku, mengidam makanan, rasa haus dan perubahan suasana hati.  Periode sakit kepala berikutnya, yang mungkin didahului atau tidak didahului oleh gejala visual dan neurologis yang dikenal sebagai aura, dapat berlangsung antara 4 hingga 72 jam. Fase terakhir, postdrome, sering kali melibatkan kebingungan, kelemahan dan pusing yang dapat berlangsung selama 24 jam atau lebih.

3.       Bagi Beberapa Orang, Gejala migrain Tidak Berakhir

Sebagian kecil penderita migrain mengalami bentuk kondisi yang kronis, bukan episodik. Hal ini berarti penderita  mengalami sakit kepala selama 15 hari atau lebih per bulan selama lebih dari tiga bulan, dengan ciri-ciri migrain setidaknya terjadi pada delapan hari. Gejala-gejala yang dirasakan akan tetap ada, bahkan ketika dia mengonsumsi obat-obatan pencegahan, dan gejala-gejala tersebut agak berkurang tetapi tidak terkontrol dengan baik.

4.       Perawatan Migrain Tidak Sempurna

Pengobatan migrain sangat penting bagi jutaan orang. Namun konsumsi obat ini tidak bekerja secara konsisten pada semua orang. Obat-obatan yang dijual bebas seperti ibuprofen dan asetaminofen juga bukan solusi yang tepat. Meskipun pengobatan tidak berhasil untuk semua orang, pengobatan ini dapat membantu.

5.       Serangan Migrain Seringkali Tidak Dapat Dicegah

Banyak penderita migrain melihat gejalanya membaik ketika mengambil langkah untuk membuat hidup lebih teratur, konsisten dan dapat diprediksi seperti pola makan dan pola hidup sehat. Namun, hal ini belum sepenuhnya mengobati, karena gejala migrain akan terus datang. 

6.       Memicu Stres

Banyak penderita migrain mengalami keretakan dalam hubungan yang mungkin tidak akan pernah bisa disembuhkan, kata Jacobson. Hal ini menambah depresi dan kecemasan, karena kenyataannya migrain juga membuat seseorang susah mengontrol emosinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemprov Jawa Tengah Mendorong Kadin Berkontribusi dalam Penyediaan Pangan

News
| Selasa, 28 November 2023, 17:17 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement