Advertisement
Bunda, Yuk Cegah Anemia pada Anak Sejak Dini

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Indonesia termasuk dari lima negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya kasus anemia disebabkan karena seringkali anemia terjadi tanpa gejala dan orang tua kurang memahami pentingnya skrining anemia melalui pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) darah.
Para orangtua bahkan seringkali tidak menghiraukan risiko si kecil menderita anemia. Padahal, bersama dengan asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menghambat perkembangan otak anak.
Advertisement
Kondisi ini akan mengkhawatirkan jika tidak ditangani segera karena dapat menghambat tumbuh kembang anak untuk jadi generasi maju.
BACA JUGA: Ratusan Remaja Putri di Bantul Menderita Anemia
Pemicu Anemia
Sebagian besar dari kasus anemia disebabkan karena kekurangan zat besi yang merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak.
Kondisi ini juga makin diperparah dengan kurangnya konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia yang hanya mencapai 43% di bandingkan konsumsi protein nabati (57%).
Padahal faktanya,kandungan zat besi dalam protein hewani lebih tinggi dibandingkan dalam protein nabati, sehingga penting untuk konsumsi protein hewani demi cegah anemia.
Anak Rentan Menderita Anemia
Presiden Indonesian Nutrition Association, Luciana B. Sutanto, MS, mengatakan satu dari tiga anak Indonesia rentan menderita anemia. Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi harian si kecil.
"Saat asupan zat besi tidak tercukupi dalam makanan harian si Kecil maka dapat terjadi gangguan perkembangan kognitif atau otak, dan pertumbuhan anak," kata Luciana melalui keterangan persnya, Kamis (31/8/2023)
"Seperti menurunnya kecerdasan, fungsi otak, serta fungsi motorik anak seperti mudah kelelahan. Hal ini tentu tidak dapat dianggap enteng olah orangtua, apalagi di masa-masa sampai usia 5 tahun, dimana perkembangan otak anak masih berkembang pesat,” jelasnya.
Lebih lanjut, pada anak di bawah lima tahun, pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama darisumber protein hewani yang kaya zat besi.
Namun sayangnya, kekurangan zat besi bisa juga terjadi karena sebagian besar zat besi tidak terserap dengan optimal di tubuh anak.
Maka dari itu, dibutuhkan kombinasi antara zat besi dan vitamin C yang mampu memaksimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia.
Psikolog klinis anak dan keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan orang tua perlu memahami bahwa anemia tidak hanya berdampak negatif secara fisik, namun juga terhadap kondisipsikologis anak.
"Dalam jangka pendek, secara kognitif anak cenderung kurang konsentrasi, tidak mudah menangkap dan mengingat, serta emosinya ajuga cenderung lebih negatif, lebih mudah sedih/marah dan rentan stres," jelas Anna.
"Jika kondisi anemia pada anak tidak segera ditangani, dalam jangka panjang tumbuh kembangnya dapat terhambat, prestasinya cenderung rendah dan tak optimal karena mengalami kesulitan dalam belajar," ujar Anna.
Generasi Emas
Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia Ray Wagiu Basrowi mengatakan Danone Indonesia berkomitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia dan mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan generasi emas Indonesia.
"Danone Indonesia melihat bahwa saat ini anak-anak Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan utama di Indonesia seperti stunting dan anemia, di mana keduanya berpotensi mengganggu kesehatan dan aspek kognitif anak hingga dewasa," kata Ray.
Dalam upaya pencegahan anemia, dari tahun ke tahun Danone Indonesia melalui SGM Eksplor telah menginisiasikan berbagai program edukasi berskala nasional dan telah menjangkau lebih dari 3,5 masyarakat. "Kami terus berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang maksimal anak Indonesia melalui penyediaan inovasi produk bernutrisi dan berbagai inisiatif," ungkap Brand Manager SGM Eksplor, Tanasha Suhandani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pengurukan Sawah di Desa Geneng Sukoharjo Diprotes Petani, Diduga Langgar Izin
- Kirab Festival Mbok Sri Delanggu Klaten, Wujud Syukur Petani Atas Hasil Panen
- Megawati Imbau Masyarakat Kurangi Konsumsi Gandum, Diganti Penganan Lokal
- 539 Kios-Los Pasar Slogohimo Wonogiri Ludes akibat Kebakaran, Kerugian Rp4 M
Berita Pilihan
Advertisement

Kisah Bayi Tertukar di Bogor Kini Dikembalikan ke Orang Tua Kandung, Proses Hukum Jalan Terus
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Hari Pariwisata Internasional, Masata DIY Angkat Isu Sampah
- Prakiraan Cuaca di DIY, Jumat 29 September 2023, Siang Hari Panas Menyengat dengan Suhu Udara Capai 30C
- Beli Tiket KA Bandara YIA-Stasiun Tugu Jogja, Cek Caranya di Sini
- Jadwal keberangkatan KA Bandara YIA dari Stasin Tugu Jogja, Jumat 29 September 2023
- Jadwal KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 September 2023
Advertisement
Advertisement