Advertisement

Bunda, Yuk Cegah Anemia pada Anak Sejak Dini

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 01 September 2023 - 07:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Bunda, Yuk Cegah Anemia pada Anak Sejak Dini Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Indonesia termasuk dari lima negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya kasus anemia disebabkan karena seringkali anemia terjadi tanpa gejala dan orang tua kurang memahami pentingnya skrining anemia melalui pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) darah.

Para orangtua bahkan seringkali tidak menghiraukan risiko si kecil menderita anemia. Padahal, bersama dengan asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menghambat perkembangan otak anak.

Advertisement

Kondisi ini akan mengkhawatirkan jika tidak ditangani segera karena dapat menghambat tumbuh kembang anak untuk jadi generasi maju.

BACA JUGA: Ratusan Remaja Putri di Bantul Menderita Anemia

Pemicu Anemia

Sebagian besar dari kasus anemia disebabkan karena kekurangan zat besi yang merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak.

Kondisi ini juga makin diperparah dengan kurangnya konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia yang hanya mencapai 43% di bandingkan konsumsi protein nabati (57%).

Padahal faktanya,kandungan zat besi dalam protein hewani lebih tinggi dibandingkan dalam protein nabati, sehingga penting untuk konsumsi protein hewani demi cegah anemia.

Anak Rentan Menderita Anemia

Presiden Indonesian Nutrition Association, Luciana B. Sutanto, MS, mengatakan satu dari tiga anak Indonesia rentan menderita anemia. Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi harian si kecil.

"Saat asupan zat besi tidak tercukupi dalam makanan harian si Kecil maka dapat terjadi gangguan perkembangan kognitif atau otak, dan pertumbuhan anak," kata Luciana melalui keterangan persnya, Kamis (31/8/2023)

"Seperti menurunnya kecerdasan, fungsi otak, serta fungsi motorik anak seperti mudah kelelahan. Hal ini tentu tidak dapat dianggap enteng olah orangtua, apalagi di masa-masa sampai usia 5 tahun, dimana perkembangan otak anak masih berkembang pesat,” jelasnya.

Lebih lanjut, pada anak di bawah lima tahun, pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama darisumber protein hewani yang kaya zat besi.

Namun sayangnya, kekurangan zat besi bisa juga terjadi karena sebagian besar zat besi tidak terserap dengan optimal di tubuh anak.

Maka dari itu, dibutuhkan kombinasi antara zat besi dan vitamin C yang mampu memaksimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia.

Psikolog klinis anak dan keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan orang tua perlu memahami bahwa anemia tidak hanya berdampak negatif secara fisik, namun juga terhadap kondisipsikologis anak.

"Dalam jangka pendek, secara kognitif anak cenderung kurang konsentrasi, tidak mudah menangkap dan mengingat, serta emosinya ajuga cenderung lebih negatif, lebih mudah sedih/marah dan rentan stres," jelas Anna.

"Jika kondisi anemia pada anak tidak segera ditangani, dalam jangka panjang tumbuh kembangnya dapat terhambat, prestasinya cenderung rendah dan tak optimal karena mengalami kesulitan dalam belajar," ujar Anna.

Generasi Emas

Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia Ray Wagiu Basrowi mengatakan Danone Indonesia berkomitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia dan mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan generasi emas Indonesia.

"Danone Indonesia melihat bahwa saat ini anak-anak Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan utama di Indonesia seperti stunting dan anemia, di mana keduanya berpotensi mengganggu kesehatan dan aspek kognitif anak hingga dewasa," kata Ray.

Dalam upaya pencegahan anemia, dari tahun ke tahun Danone Indonesia melalui SGM Eksplor telah menginisiasikan berbagai program edukasi berskala nasional dan telah menjangkau lebih dari 3,5 masyarakat. "Kami terus berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang maksimal anak Indonesia melalui penyediaan inovasi produk bernutrisi dan berbagai inisiatif," ungkap Brand Manager SGM Eksplor, Tanasha Suhandani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kisah Bayi Tertukar di Bogor Kini Dikembalikan ke Orang Tua Kandung, Proses Hukum Jalan Terus

News
| Jum'at, 29 September 2023, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah

Wisata
| Kamis, 28 September 2023, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement