Advertisement

Meriah! Pemuda Dusun Jalakan Tutup Rangkaian Perayaan HUT RI dengan Pentas Ketoprak

Arief Junianto
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 02:47 WIB
Arief Junianto
Meriah! Pemuda Dusun Jalakan Tutup Rangkaian Perayaan HUT RI dengan Pentas Ketoprak Salah satu adegan dalam pentas ketoprak Renggani Pulungsari yang dimainkan oleh kelompok Pamudja Baswara, Dusun Jalakan, Kalurahan Triharjo, Pandak, Jumat (26/8/2023). - Harian Jogja/Arief Junianto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Menutup rangkaian perayaan HUT ke-78 RI, warga Dusun Jalakan, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak mementaskan ketoprak yang dimainkan oleh kelompok Pamudja Baswara dengan lakon berjudul Renggani Pulungsari, Jumat (26/8/2023) malam WIB.

Pementasan ketoprak yang digelar di lapangan RT 5 Dusun Jalakan tersebut ditonton oleh ratusan warga yang tak hanya berasal dari Dusun Jalakan, tetapi juga dari beberapa dusun lain di Kalurahan Triharjo. Adapun, Pamudja Baswara, merupakan kelompok seni yang dimiliki oleh Pamudja, kelompok karang taruna Dusun Jalakan.

Advertisement

Tak berbeda dengan pentas Renggani Pulungsari yang acap dimainkan, pentas ketoprak yang didanai oleh Dana Keistimewaan itu menampilkan kisah dua orang perempuan kembar, Renggani dan Pulungsari yang berasal dari kalangan masyarakat biasa.

Lantaran kecantikannya, keduanya menjadi rebutan banyak lelaki, termasuk di antaranya dua pangeran dari Purwacarita, yakni Pangeran Purnama dan Pangeran Kastowo. Kendati akhirnya kedua pangeran masing-masing berjodoh dengan dua perempuan kembar itu, tetapi kisah mereka ternyata diceritakan sangat berliku.

Bahkan, sebelum akhirnya bertemu dengan jodohnya, kedua perempuan kembar jelita itu nyaris dijodohkan dengan dua orang lelaki buruk rupa. Alhasil, lantaran menolak, Renggani dan Pulungsari pun memilih kabur.

Di tengah pelariannya itulah, keduanya bertemu dengan kakak-beradik yang juga berhasrat mempersunting kedua jelita kembar itu. Namun, lantaran tak mau, keduanya kembali melarikan diri.

BACA JUGA: Pentas Ketoprak Mangir in Love Kombinasikan Tari dan Sinema

Saat itulah, muncul tokoh Pangeran Purnama dan Pangeran Kastowo yang menolong keduanya. Walhasil, si kembar itu pun bersedia dipersunting oleh kedua pangeran tersebut.

Meski tidak banyak melakukan perubahan pada naskah aslinya, upaya yang dilakukan pemuda-pemuda Pamudja Baswara untuk mementaskan Renggani Pulungsari patut diacungi jempol.

Sebagai sebuah pementasan teater rakyat, pementasan ketoprak Renggani Pulungsari yang dimainkan oleh Pamudja Baswara terbilang cukup megah. Setting realis yang dipakai macam gubuk bambu, kijing makam, batang pohon pisang, hingga gapura khas ketoprak mampu mereka sajikan di atas panggung.

Hanya saja, sebagai “pertunjukan kampung” beberapa kelemahan dramaturgi dalam pementasan itu memang masih terlihat. Sebut saja misalnya kesalahan teknik vokal yang acap terjadi, akting yang kurang luwes, hingga yang paling fatal adalah blocking aktor yang serampangan sehingga kerap berbenturan dengan setting panggung.

Namun, bagi ratusan penonton yang antusias hadir menonton sejak awal hingga akhir, hal itu menjadi tak penting lantaran alur cerita yang ditampilkan tidak melulu "istana-sentris" laiknya ketoprak pada umumnya.

Selain itu, porsi dagelan yang dibikin panjang tak pelak membuat penonton menjadi lebih betah dan tak bosan menonton keseluruhan pertunjukan yang berdurasi lebihdari dari dua jam tersebut.

Pimpinan Produksi pemetasan ketoprak Renggani Pulungsari, Tian Nugraha mengatakan dalam pementasan itu, pihaknya memang tak banyak melakukan perubahan. Adaptasi yang dilakukan hanyalah sebatas pemakaian detail setting panggung dan beberapa adegan. 

"Contohnya di awal pementasan, ada pergelaran tari dari dua orang penari perempuan. Di naskah aslinya itu kan enggak ada. Sengaja kami tambahkan karena untuk mewadahi potensi kawan-kawan. Kan sayang, ada yang bisa menari, tidak diberi ruang untuk menari," kata Tian.

Dia menjelaskan, sejak didirikan para 2018, Pamudja Baswara sudah mementaskan setidaknya dua produksi pentas lainnya. "Produksi pertama kami bikin pada 2019 lewat lakon Kamandaka Adu Jago. Sementara Renggani Pulungsari merupakan produksi kami yang ketiga," ucap dia.

Sementara dalam Renggani Pulungsari yang persiapan pentasnya sudah dilakukan Pamudja Baswara sejak Juni 2023 lalu, meski lebih banyak berkisah tentang perebutan dua perempuan, bagi Tian, pesan moral naskah tersebut lebih dari sekadar itu. Tian menjelaskan, naskah tersebut memiliki pesan ihwal keikhlasan untuk tidak mengharapkan imbalan dalam mengharap apa ingin didapatkan.

Selain itu, naskah tersebut juga mengajarkan betapa pentingnya hal-hal baik dilakukan secara tulus dan terus menerus akan membuat orang yang melakukannya akan mendapatkan "imbalan yang setimpal".

"Ya contohnya, tokoh Mbok Mangun [ibu si jelita kembar] yang menolong tiga pemuda, yang akhirnya mendapatkan sesuatu yang baik pula, yakni kedua anaknya dipersunting pangeran. Ini pesan sederhana, tetapi sangat penting menurut saya," ucap Tian 

Kepala Dusun Jalakan, Tri Joko mengaku bangga dengan pementasan yang dilakukan oleh karang taruna di dusun yang ia pimpin tersebut. Dia berharap Pamudja Baswara bisa lebih sering memproduksi karya. Dengan begitu, nama Dusun Jalakan pun bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.

“Malam ini, masyarakat benar-benar dihibur. Perayaan HUT RI tahun di Jalakan benar-benar meriah. Jika sebelumnya hanya lomba-lomba, kali ini ditutup dengan pementasan ketoprak yang pelaksanaannya benar-benar disengkuyung bersama-sama. Saya berharap keguyuban ini bisa terus dijaga,” kata dia di sela-sela acara pementasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%

News
| Sabtu, 27 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement