Advertisement
Ide Lomba Agustusan, Berlomba Sekaligus Melestarikan Nilai Tradisi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Lomba agustusan menjadi momen yang ditunggu banyak orang. Tak hanya anak-anak, warga dewasa pun juga menanti kemeriahan lomba agustusan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Ide lomba agustusan pun tiap tahun berkembang dan makin variatif.
Namun Anda bisa menengok kembali ide lomba agustusan ala tradisional yang selama banyak dilakukan. Tetap seru dan yang penting adalah melestarikan nilai-nilai tradisi di baliknya.
Advertisement
Berikut ini beberapa ide lomba agustusan dan nilai luhur di baliknya:
Lomba Bakiak
Ide lomba agustusan yang satu ini dilakukan dengan menggunakan bakiak panjang yang dikenakan bersama-sama dan dilakukan dengan adu cepat.
Satu saja peserta tidak mematuhi kekompakan saat berlari, maka grup itu tidak akan bisa mencapai finis.
Dalam lomba lari bakiak, nilai kebersamaan itu betul-betul menjadi tuntutan agar peserta mampu mencapai titik akhir, termasuk agar terpilih menjadi juara.
Panjat Pohon Pinang
Ide lomba agustusan panjat pohon pinang menjadi tradisi tahunan yang dilakukan di banyak tempat. Namun saat ini banyak yang mengganti batang pohon pinang dengan pohon lain yang dilumuri minyak agar selicin pohon pinang. Setiap orang memanjat untuk mengambil hadiah yang digantung di atas.
BACA JUGA: Bos Meta Sebut Threads akan Tambah Fitur Pencarian dan Web
Pemanjat teratas menumpu pada banyak orang yang ada di bawahnya agar tidak jatuh. Panjat pohon pinang juga menonjolkan kebersamaan karena tubuh yang di bawah menjadi tumpuan bagi pemanjat di atasnya. Jika peserta yang di bawah tidak bekerja sungguh-sungguh, maka akan sulit tim itu mencapai puncak dan meraih hadiah. Ada nilai keuletan juga dalam lomba ini karena pohon pinang sudah diolesi oli sehingga licin saat dipanjat.
Lomba Kelereng Sendok
Lomba lari kelereng juga bersifat individu dengan kandungan nilai fokus pada sesuatu agar kelereng tidak jatuh saat dibawa berjalan cepat menuju finis. Kelereng yang bundar kecil ditaruh di sendok yang ujung sendok itu digigit oleh peserta lomba.
Lomba Memasukkan Paku ke Botol
Lomba memasukkan paku ke dalam botol juga mengandung nilai ketelatenan dalam mengerjakan sesuatu. Bayangkan, seseorang disuruh berjalan dengan membawa gantungan paku yang ditalikan di bagian belakang pinggang. Peserta harus memasukkan paku itu ke dalam botol dengan berlomba paling cepat.
Lomba Makan Kerupuk
Ide lomba agustusan makan kerupuk modalnya murah tetapi lombanya meriah, bisa diikuti semua umur. Pada lomba makan kerupuk juga mensyaratkan kesabaran dan biasanya diikuti oleh anak-anak atau justru orang tua-tua. Kerupuk digantung dengan tali sesuai tinggi kepala peserta.
Pada ide lomba agustusan yang satu ini, peserta harus memakan kerupuk itu hingga habis, tanpa menggunakan bantuan tangan. Bagi yang kurang sabar, yang didapatkan hanya kerupuk berputar-putar dan tidak bisa cepat habis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Dari beragam sumber/Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dugaan Eksploitasi dan Kekerasan Pemain Sirkus di Taman Safari, Komnas HAM Minta Diselesaikan secara Hukum
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Klaim Walhi Jogja Temukan Sampah di TPSS Pandansari Dibantah DLH Bantul
- Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembacokan SPBU Kretek Bantul, 1 Pelajar SMK di Bantul Terlibat
- Belasan Pedagang Buah Pisang Depan RS Grhasia Pakem Direlokasi ke Pasar
- Sultan Minta Atlet DIY Punya Mental sebagai Pemenang
- DPRD DIY Tanam Pohon Beringin sebagai Simbol Pelestarian Lingkungan
Advertisement