Advertisement

Promo November

Fakta Unik Jepang, Negara Seribu Vending Machine

Lajeng Padmaratri
Kamis, 29 Juni 2023 - 12:57 WIB
Lajeng Padmaratri
Fakta Unik Jepang, Negara Seribu Vending Machine Vending machine di Jepang. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, TOKYO—Di Indonesia, vending machine atau mesin penjual otomatis biasanya hanya menjual minuman kemasan. Berbeda dengan Jepang yang bisa menjual apa saja di mesin otomatis itu.

Meski bukan negara pencetus vending machine pertama di dunia, Jepang saat ini telah memiliki banyak mesin penjual otomatis dan memanfaatkannya untuk beragam hal.

Advertisement

Dilansir dari berbagai sumber, vending machine sudah ditemukan sejak abad 251 M di Mesir. Saat itu, mesin yang digunakan menawarkan air suci.

Vending machine baru masuk ke Jepang pada 1888 dengan mesin yang menawarkan tembakau. Baru pada tahun 1950-an, mesin penjual otomatis mulai populer di Negeri Sakura itu.

Mengutip Japan-guide, Jepang menjadi negara dengan kepadatan vending machine tertinggi di dunia. Konon, satu mesin penjual otomatis ini diperuntukkan untuk sekitar 30 orang. Mesin ini dapat ditemukan dari kota sampai desa, dan hampir tidak ada yang tidak berfungsi.

Di Jepang, vending machine disebut Jidouhanbaiki. Sebagian besar mesin itu menjual minuman ringan, jus, teh, dan kopi dengan harga 100 hingga 200 yen atau sekitar Rp10 ribu sampai Rp20 ribu.

Yang tidak bisa ditemukan di Indonesia, vending machine Jepang juga menjual barang-barang lain seperti mie instan, beras, kamera sekali pakai, buket bunga, hingga bahan omikuji atau secarik kertas ramalan yang dijual di kuil dan wihara. Bahkan, saat pandemi Covid-19 masih melanda negara itu, mereka juga menjual alat tes covid-19 lewat vending machine.

Mesin ini biasa menerima pembayaran dalam koin 10, 50, 100, dan 500 yen, serta uang kertas 1.000 yen. Namun, kini mesin ini juga sudah menerima pembayaran dengan sejumlah kartu.

Melansir Wego, ada sejumlah alasan vending machine marak di Jepang. Salah satunya, karena Jepang kekurangan tenaga kerja akibat angka kelahiran yang rendah, sehingga mesin ini menjadi solusi mengurangi kebutuhan tenaga penjaga toko dan kasir. 

Alasan lainnya ialah harga sewa dan properti yang tinggi di Jepang. Hal ini membuat perusahaan Jepang lebih memilih untuk menempatkan mesin penjual otomatis di tepi jalan dibandingkan membuka toko retail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember

News
| Jum'at, 22 November 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement