Advertisement
Pernah Mulas saat Gugup atau Stres? Ternyata Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sistem pencernaan yang buruk dapat menjadi penyebab gangguan kesehatan mental.
Menurut studi yang dilakukan oleh WHO pada 2019, gangguan kesehatan mental menyumbang sekitar 15 persen dari semua penyakit di seluruh dunia.
Advertisement
Meski genetika, pengalaman hidup, dan faktor lingkungan dianggap sebagai alasan utama terjadinya masalah kesehatan mental.
Namun, menurut Co-Founder & Director Leucine Rich Bio Pvt. Ltd Debojyoti Dhar ketidakseimbangan mikrobiota usus, yang sering disebabkan oleh pola makan yang buruk atau stres kronis, dapat mempengaruhi fungsi otak dan memengaruhi kesehatan mental seseorang.
“Gangguan pencernaan ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan zat kimia di otak yang dapat memicu atau memperburuk gangguan kesehatan mental.” jelasnya mengutip Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com dari Times of India, Jumat (23/4/2023
Keterkaitan antara Usus dan Kondisi Mental Seseorang
Adanya pengalaman seperti kram perut, diare, atau rasa gelisah di perut saat menghadapi situasi stres menunjukkan adanya keterkaitan yang kuat antara usus dan kondisi mental seseorang. Dalam hal ini, kondisi yang tidak baik pada usus dapat berdampak pada kondisi mental yang tidak stabil.
Saluran pencernaan, yang juga dikenal sebagai 'gut microbiome', memainkan peran yang signifikan dalam memfasilitasi pencernaan, metabolisme, dan peradangan dalam tubuh. Selain itu, mikrobiota usus dapat mempengaruhi suasana hati seseorang.
Usus yang mengalami gangguan, dapat mengirim sinyal masalah ke otak. Sebaliknya, otak yang mengalami gangguan juga dapat mengirim sinyal serupa ke usus. Oleh karena itu, gangguan stres atau kecemasan sering kali muncul sebagai akibat dari gangguan usus.
Menurut para ilmuwan, mikroba usus seperti Dialister dan Coprococcus, yang diidentifikasi pada pasien depresi, dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental.
Selain itu, terapi transplantasi mikrobiota feses (Fecal Microbiota Transplantation/FMT) sebagai percobaan untuk gangguan kesehatan mental juga telah menghasilkan hasil yang positif.
Baca juga: Seluruh Kuota Zonasi Reguler di 17 SMA Negeri di Sleman Ludes
Contohnya, FMT melibatkan transplantasi bakteri dari mikrobiota usus Individu A ke mikrobiota usus Individu B dengan menggunakan sampel tinja dari Individu A.
Beberapa penelitian telah menyatakan FMT dari donor tanpa gangguan kesehatan mental telah mengurangi gejala depresi dan kecemasan pada pasien dengan gangguan kesehatan mental.
Koneksi antara otak dan usus yang erat melalui banyak saraf. Koneksi ini tidak hanya membantu dalam pengaturan emosi, tetapi juga kesehatan pencernaan.
Untuk membangun hubungan kimia dan fisik antara perut dan otak, diperlukan kerja sama dari komponen-komponen berikut:
1. Saraf vagus
Saraf besar ini menghubungkan otak Anda dengan usus.
Selain membantu makanan bergerak melalui saluran pencernaan, saraf ini memfasilitasi produksi enzim pencernaan.
"Saraf vagus juga memberikan perasaan kepuasan pada otak dan perut saat Anda makan makanan,” kata Dhar.
2. Mikrobiota usus
Sistem pencernaan manusia terdiri dari berbagai mikroorganisme, yang dikenal sebagai mikrobiota usus.
Ekosistem mikroba ini, yang terdiri dari bakteri dan virus sehat, berperan dalam memecah makanan dan menghubungkan otak Anda dengan sistem saraf enterik (ENS) di dalam usus.
ENS ini sangat penting untuk kesehatan pencernaan dan kesejahteraan mental Anda. Karena menggunakan neuron yang mirip dengan yang ada dalam sistem saraf pusat, ENS juga dikenal sebagai "otak kedua" dalam tubuh manusia.
3. Neurotransmiter
Neurotransmiter seperti gamma-aminobutyric acid (GABA), dopamin, dan serotonin mengatur emosi seperti rasa takut dan kecemasan dalam otak. Zat-zat pengirim kimia ini juga membantu mengurangi gangguan suasana hati.
Menurut para ahli, produksi neurotransmiter yang sehat dalam otak bergantung pada kesehatan usus.
Cara untuk meningkatkan kesehatan usus Anda adalah dengan menguatkan mikrobiota usus. Diet sehat dan bersih adalah cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan usus.
Selain itu, makanan yang kaya serat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt dan zaitun
Pola makan yang sehat dan seimbang merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan usus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Polda Metro Jaya Gerebek Dua Nelayan di Aceh Besar, Sita 165 Kg Sabu-Sabu
- Polisi di Bandung Ditahan karena Memalak Korban Pembegalan, Minta Uang Rp1 Juta
- Bacok Guru di Ruang Kelas, Hak Pendidikan Siswa MA Demak Tidak Boleh Hilang
- Selesai Ujian PTS, Siswa SMK di Salatiga Teror Sekolah Lain di Suruh Semarang
Berita Pilihan
Advertisement

TikTok Dilarang Jualan, 6 Juta Penjual dan 7 Juta Kreator Bisa Gulung Tikar
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Reguler Rabu 27 September 2023 dan Cara Pesan Tiket
- Jadwal KRL Jogja Solo Rabu 27 September 2023, Berangkat dari Lempuyangan
- Jadwal YIA Xpress Rabu 27 September 2023, Sampai ke YIA Lebih Cepat
- BINCANG BACALEG Sumbu Filosofi Harus Jadi Pendorong Semangat
- Rute Lengkap Trans Jogja ke Destinasi Wisata hingga Rumah Sakit
Advertisement
Advertisement