Advertisement

Viral Pria Kuras Bendungan demi Ambil Ponselnya yang Nyemplung ke Air, Ternyata Ponselnya Mati

Lajeng Padmaratri
Rabu, 31 Mei 2023 - 15:27 WIB
Lajeng Padmaratri
Viral Pria Kuras Bendungan demi Ambil Ponselnya yang Nyemplung ke Air, Ternyata Ponselnya Mati Bendungan Kherkatta, di negara bagian Chhattisgarh, India tengah. - Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, KANKER—Seorang pejabat pemerintah di India viral karena menguras bendungan demi mengambil ponselnya yang nyemplung ke air. Buntutnya, ia menerima skors dari karena dianggap merugikan warga sekitar yang memanfaatkan air bendungan itu.

Melansir Oddity Central, pejabat bernama Rajesh Vishwas itu dikabarkan mendapatkan skors usai memerintahkan seluruh reservoir air untuk dikeringkan hanya agar dia bisa mendapatkan kembali ponsel yang tidak sengaja dia jatuhkan ke dalamnya.

Advertisement

Pejabat pengawas makanan berusia 32 tahun dari distrik Kanker, Chhattisgarh, itu telah menjadi perbincangan di media sosial India karena insiden yang tidak biasa. Ia diduga menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengeringkan danau demi mendapatkan kembali ponselnya yang nyemplung ke air.

Kejadian itu bermula ketika Vishwas pergi piknik dengan teman-temannya di bendungan di Chhattisgarh belum lama ini. Saat mencoba berswafoto, pria yang baru saja membeli ponsel baru itu tidak sengaja menjatuhkannya ke dalam air. Dia mengklaim ponsel barunya yaitu Samsung Galaxy S23 harganya mencapai 100 ribu rupee atau sekitar Rp18 juta.

Usai ponselnya jatuh ke air, beberapa perenang lokal didatangkan untuk mencari telepon petugas itu. Akan tetapi setelah dua hari mencari, mereka datang dengan tangan kosong. Kemudian, ia memerintahkan bendungan itu untuk dikeringkan, padahal air yang dialirkan ke kanal terdekat dilaporkan cukup untuk mengairi lahan pertanian seluas 600 hektar.

Vishwas bersikeras bahwa penduduk setempat yang menyarankan agar dia mengeringkan waduk untuk mempermudah pencarian ponsel yang jatuh. Namun, faktanya dia akhirnya memutuskan untuk menelepon petugas dan meminta izin untuk menguras waduk.

“Jadi, saya menelepon petugas subdivisi yang memberikan izin lisan karena hanya ada beberapa kaki air. Pada Selasa malam, saya menyewa pompa diesel dan menimba air sekitar tiga kaki dari bendungan sedalam 10 kaki selama dua hari,” ujar Vishwas dalam sebuah pernyataan.

“Saya tidak tahu berapa banyak airnya, tetapi Anda bisa bertanya kepada penduduk desa, air itu hanya digunakan untuk mandi oleh mereka yang datang ke sini untuk piknik dan bukan untuk irigasi atau keperluan lain. Media telah melebih-lebihkan berita tersebut,” dalihnya.

Malangnya, tindakan Vishwas dianggap atasannya sebagai wujud penyalahgunaan jabatan. “Menyalahgunakan posisinya, Vishwas menyia-nyiakan ribuan liter air selama musim panas. Ini adalah perilaku yang tidak dapat diterima yang tidak dapat ditoleransi,” kata kolektor distrik Kanker, Priyank Shukla.

Departemen Pengairan wilayah setempat juga mengungkapkan kekecewaannya bahwa begitu banyak air yang terbuang sia-sia karena alasan yang sepele.

Menghadapi semua kritik ini, Rajesh Vishwas membela diri terkait keputusannya untuk menguras seluruh bendungan air dengan mengklaim bahwa ponsel pintar barunya berisi informasi departemen penting. Padahal, ketika didapatkan kembali usai diselamatkan dari air, ponsel itu sudah mati dan tidak bisa digunakan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Oddity Central

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Empat Anggota Dewan Diperiksa KPK Terkait Titipan Paket Pekerjaan APBD

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement